Tim PKM Universitas Negeri Malang UM Membuat Kapal Pemungut Sampah Plastik Patriot Plasma

tim-pkm-universitas-negeri-malang-um-membuat-kapal-pemungut-sampah-plastik-patriot-plasma

Sabtu, 19 Agustus 2017 tim-pkm-universitas-negeri-malang-um-membuat-kapal-pemungut-sampah-plastik-patriot-plasma

Sabtu, 19 Agustus 2017 17:34

http://suryamalang.tribunnews.com/2017/08/19/mahasiswa-universitas-negeri-malang-bikin-kapal-pemungut-sampah-di-air-semoga-ada-investor

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Banyaknya sampah plastik di Indonesia menginspirasi lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) membuat kapal patroli pemungut sampah plastik otomatis (Patriot Plasma).

Lima mahasiswa itu adalah Kunti Dhiwaniati Sudda, Yusuf Mahesa, Dani Prasetiyo, Muhammad Andi, dan Dwi Arini Mufarrichah.

“Kapal ini adalah solusi efektif dan efisien untuk mengoptimalkan pengurangan jumlah sampah plastik di permukaan air,” kata Yusuf kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (19/8/2017).

Kapal berdesain kapal tanker itu mampu menampung beban berat.

“Desain kapal memiliki lengan berupa jaring di sisi kanan dan kiri. Lengan ini yang bisa menangkap sampah plastik di permukaan air, baik laut, danau, maupun sungai,” jelas mahasiswa Jurusan Teknik Mesin itu.

Kapal Patriot Plasma juga memiliki bak yang mampu menampung 11,5 kilogram (Kg) sampah plastik.

“Ada sensor infra merah proximity di samping setiap lengan jaring. Sensor ini yang mendeteksi adanya benda di atas permukaan air. Setelah terdeteksi, delay satu detik ketika jaring sampai di lokasi sampah, sampah akan diangkat,” tambahnya.

“Patriot Plasma juga memiliki sensor ultrasonik di menara bagian depan kapal. Sensor tersebut mendeteksi adanya penghalang berupa dinding atau sebagainya dari jarak 2 meter. Ketika sensor menangkap bahaya tabrakan, kemudi belakang akan bergerak menghindar,” terang Yusuf.

Ketika bak sampah di kapal sudah penuh, ada penanda sirine untuk operator mengembalikan kapal ke darat.

“Setelah itu sampah diserahkan ke truk sampah,” ujarnya.

Selama ini, instansi terkait mengambil sampah di permukaan laut menggunakan sampan yang rawan kecelakaan.

“Kami sudah membawa dan menguji prototipe kami di Pelabuhan dan Perikanan Nusantara Brondong, Lamongan. Respon mereka sangat positif dan bersedia untuk menjadi lokasi implementasi ketika Patriot Plasam dikembangkan,” tutur Dani, anggota lain.

Produk hasil Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini melaju ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017 di Makassar.

Tim sangat berharap pemerintah Indonesia memanfaatkan kapal itu setelah ada investor yang mengembangkan.

“Kami akan menyempurnakan desain lengan kapal. Bisa dengan beberapa jenis metode pemungutan sampah dan diletakkan di bagian lain pada kapal,” lanjutnya.

Patriot Plasma juga sudah dilirik investor asal Jepang yang minta tim mengirim proposal.

“Kami bertemu investor ketika ikut seminar nasional. Investor juga menawarkan beasiswa sekolah di Jepang,” terangnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.