49 Mahasiswa Um iCamp 2017 pelajari Budaya Indonesia

49 Mahasiswa Um iCamp 2017 pelajari Budaya Indonesia, Jawa Pos Radar Malang 18 Agustus 2017

49 Mahasiswa Um iCamp 2017 pelajari Budaya Indonesia, Jawa Pos Radar Malang 18 Agustus 2017

Download Jawa Pos Radar Malang 18 Agustus 2017

MALANG KOTA – Universitas Negeri Malang (UM) sejak 11 hingga 17 Agustus 2017 kembali menyelanggarakan International Camp  (iCamp) kedua. Kali ini, sebanyak49 mahasiswa international dari 42 negara mengikuti kegiatan selama tujuh hari berturut-turut

Penyambutan mereka berlangsung dalam gala dinner di Graha Cakrawala UM Jumat (11/8) lain. Acara yang berlangsung cukup meriah ini dihadiri sekitar 350 undangan yang terdiri atas mahasiswa penerima beasiswa LPDP, mahasiswa kelas kerja sama Kabupaten Kayong Utara, para media, partner, bank mitra, dan beberapa pejabat UM.

Direktur UM iCamp 2017 NabhanF.ChoironSS dalam sambutannya menyampaikan, sejak University dibukanya pendaftaran UM iCamp Juni 2017, antusiasme pendaftar sangatlah besat Ada banyak peserta dari berbagai negara yang mengajukan aplikasi untuk dapat mengikuti kegiatan ini. Hanya dalam waktu sebulan sejak dibukanya pendaftaran, aplikasi peserta telah mencapai 1.000 pengajuan. “Dengan banyaknya aplikasi yang diajukan dan terbatasnya kuota, kami mengadakan seleksi. Akhimya diikuti 49 orang peserta dari 42 negara,” ujamya.

Rektor UM Prof Dr A.H. Rofi’uddin MPd membuka kegiatan dengan ditandai tiga kali pukulan gong. Dia mengucapkan terima kasih yang sebesarbesamya kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya kegiatan ini.

Dalam gala dinner banyak penampilan kesenian tail. Yang paling memukau adalah penampilan maestro tari Didik Nini Towok Selumh peserta iCamp juga mengikuti serangkaian kunjungan. Antara lain ke Kampung Wisata Tani, di Kelurahan Temas, Kota Batu.
Di Batu, mereka mengikuti workshop udheng,
berkeliling wisata ke Museum Tubuh dan Museum d’’topeng. Mereka juga mengadakan tur ke Gunung Bromo dan pantai-pantai indah di Malang Seiatan. Taklupa mereka mempelajari kerajinan batik dan budaya lain Indonesia

Salah satu peserta dari Malaysia, yaitu Mohd. Amir Akram bin Abd Rahman, mengaku takjub dengan momen ini. la mengaku bam pertama melihat fenomema alam dari kawah gunung berapi yang aktif ini. “Capek, tapi saya puas dengan pemandangannya,” ungkap dia. (oct/yn)

Leave a Reply

Your email address will not be published.