Saat Kentrung Mendunia

Saat Kentrung Mendunia, Surya 12 April 2017

Saat Kentrung Mendunia, Surya 12 April 2017

Surya 12 April 2017

Artikel: SAHRUL ROMADHON Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang

AKHIR Maret 2017 lalu dalam konferensi Universal Academic Cluster International di Bangkok, Thailand yang digelar di gedung SM Tower Phaholyothin Road, Samsennai, Phayathal, Bangkok, kesenian kentrung dlperkenalkan.

Forum yang dihadiri peserta dari berbagal negara, seperti Mesir, Korea Selatan, Thailand, India, Philipina, dan Uni Emirat Arab.

Kesempatan emas tersebut datang setelah makalah yang saya susun bersama dosen senior Universitas Negeri Malang, Prof Dr Syukur Ghazali MPd berjudul Javanese Traditional Theater Kentrung as a Theaching Media for Integrative Language to Enhance Students Writing-Spea-king-Listening Skills diterima penyelenggara dan diperkenankan untuk dipresentasikan di depan peserta dart berbagai negara.

Tampil sebagal peserta paling akhir tak menyurutkan semangat menyuguhkan presentasi berbahasa Inggris. Agar menarik, saya hams tampil bedadengan peserta lainnya.

Pertama, proses memperkenalkan diri dilakukan dengan memutarkan video penampilan pertunjukan seni kentrung. Peserta sejenak terdiam menyimak kolaborasi musik dan tuturan cerita seorang dalang kentrung lengkap dengan tabuhan kendang dan terbang yang mengiringinya.

Saya mencoba kembali menarik perhatian peserta dengan sediklt memberikan gambaran umum performa seni kentrung secara langsung. Riuh tepuk tangan peserta mengikuti setelah tuturan layaknya seorang dalang kentrung saya sampaikan.

Kedua, penyampaian isi makalah yang secara umum memberikan gambaran tentang peluang hasil budaya, yaitu seni kentrung sebagai media pembelajaran integratif demi mengasah secara bersamaan keterampilan menulis, berbicara, dan mendengarkan.

Ide memasukkan seni dalam ruang lain, seperti pendidikan yang demikian muncul karena keresahan terhadap berkurangnya nguri-uri budaya oleh kaum muda.

Dengan pemikiran tersebut, tanpa disadari kaum muda secara tak langsung melakukan dua aktivitas, yakni penguasaan terhadap tuntutan standar kompetensi lulusan pelajaran di sekolah dan masuk dalam penghayatan tampilan seni kentrung.

Melalui makalah ini diharapkan kaum muda khususnya pelajar akan muncul rasa ingin tahunya terhadap kentrung dan bemsaha mempelajarinya. (http;//surabaya. tribunnews. com/2017/04/11/dan-kentrung-pun-mendunia-sudah)

Leave a Reply

Your email address will not be published.