Revitalisasi Wana Wisata Bedengan

Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang

Siapa yang tak tergiur dengan suasana alam sejuk dan menenangkan. Malang merupakan wilayah yang menawarkan beragam sektor pariwisata back tonature atau ekowisata unggulan.

Ini menjadi rujukan wisatawan dalam rencana liburan keluarga. Unutk melepas rasa penat dari hiruk pikuk keramaian kota dan pekerjaan rutin, Salah satu destinasi adalah Wana Wisata Bedengan. Terletak di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Alternatif pilihan ekowisata saat berkunjung ke Malang. Wana Wisata Bedengan menyajikan pesona hutan pinus dan sungai. Penampakan
alamnya begitu alami.

Karena itu, Bedengan selalu menjadi rujukan generasi millennial. Baik melakukan kegiatan outdoor yakni berkemah, atau outbond.

Tim Pengabdian dari Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Vika Annisa Q, S.E., M.E., Vidya Purnamasari, S.E., M.Sc., dan Ermita Yusida S.E., M.E merapatkan barisan. Mereka turut unjuk kerja menuntaskan permasalahan pada Wana Bedengan.

Pengelolaan tempat wisata yang masih ala kadarnya. Berta luasnya lahan Bedengan tak sebanding dengan jumlah fasilitas yang disediakan pada tempat wisata. Sehingga, berdampak pada tidak maksimalnya peluang wisata. Ini menjadi hal yang sangat disayangkan. Saat peluang terbuka lebar, namun persiapan masih belum cukup matang. Pengelola Wana Wisata Bedengan menyambut hangat tim pengabdian Universitas Negeri Malang. Antusias begitu tinggi mempersiapkan wajah baru yang lebih segar. Tim pengabdian menawarkan solusi kreatif.

Berupa revitalisasi dengan konsep ekowisata digital. Saat ini sedang digandrungi kawula millennials. Juga pemberian fasilitas Spot foto iconic (Main Gate, love life dan circle life) sebagai sarana fasilitas untuk berswafoto bagi pengunjung. Benefit lain dengan adanya spot foto
iconic, bisa menjadi alat atau media promosi di media sosial serta sebagai icon awareness. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini, pencapaian tujuan yang direncanakan di awal kegiatan. Peningkatan pengunjung dan retribusi naik signifikan. Selain itu, juga didapat
hasil dari akun media social. Instagram dengan tagar bedengan malang mencapai 1000+ unggahan foto dan
video.

Dengan adanya era millennials tourism dan digitalisasi, insight mengenai pariwisata lokal dapat di-tracking. Agar menarik preferensi pengunjung secara berkesinambungan. Secara ekonomis, menjadi ladang serapan tenaga kerja. Juga sumber pendapatan masyarakat sekitar guna mencapai kesejahteraan. (*Januar Triwahyudi- Adv)

Download Malang Post 27 Oktober 2020