Wisata Air Dangkal dan High Rope Hasil Pengabdian Dosen UM di Wisata Bedengan

NEW MALANG POS – Universitas Negeri Malang (UM), Desa Selorejo dan Manajemen Wisata Bedengan sepakat berkolaborasi untuk mengembangkan potensi Bumi Perkemahan Bedengan sebagai wisata alam rujukan di Malang.

Berawal dari program pengabdian masyarakat oleh Universitas Negeri Malang, tim dosen dan mahasiswa jurusan Fisika FMIPA UM membuat inovasi wisata ramah anak di kawasan Bumi Perkemahan Bedengan, Desa Selorejo, Malang.

TANGKAS: Salah seorang wisatawan menikmati wahana high rope di Wisata Bedengan.(NMP-IST)

Pengabdian yang dipimpin oleh Joko Utomo, M. Sc, didampingi oleh Prof. Dr. Markus Diantoro dan Dr. Nasikhudin ini mengembangkan wahana wisata air dangkal dilengkapi outbound high rope sebagai permainan khusus anak-anak.
Mereka juga dibantu oleh mahasiswa UM, Nadiya Ayu Astarini dan Nabella Sholeha.

Lokasi Bedengan yang ditempuh hanya 30 menit dari pusat kota Malang ini dipilih sebagai lokasi yang cocok untuk dikembangkan sebagai wisata rujukan bagi semua kalangan masyarakat. Suasana alam yang segar, terletak kaki Gunung Panderman, penuh pepohonan pinus, ditambah dengan segarnya aliran sungai dari sumber air terjun menjadikan Bedengan menjadi lokasi strategis untuk dikembangkan.

Masyarakat juga mengenal Desa Selorejo, Kecamatan Dau ini sebagai desa penghasil jeruk terbesar di Malang. Sehingga lokasi Bumi Perkemahan Bedengan yang berlokasi di Desa ini menjadi pilihan tujuan saat berwisata ke Desa Selorejo.

Ketua Tim Pengabdian Joko Utomo, M. Sc, mengatakan, di lokasi ini tim pengabdian membuat fasilitas permainan yang disukai oleh anak-anak. Diantaranya wahana bermain air di kolam dan outbond High Rope. “Ini untuk melatih ketangkasan, keberanian, dan kerjasama antar tim,” katanya.

Kolam air dangkal dan outbound high ropes diperuntukkan bagi pengunjung anak-anak di Bumi Perkemahan Bedengan. Kolam air dangkal yang dilengkapi berbagai jenis ikan hias menjadi sarana edukasi menyenangkan untuk bermain tangkap ikan antar tim. “Tali spider webs diletakkan diatas kolam sehingga anak-anak bisa menyeberang kolam melalui lintasan jala yang aman,” terangnya.

Untuk anak-anak berumur 10 tahun ke atas melanjutkan rangkaian permainan ini dengan melintasi outbound high rope yang terdiri atas spider net, wood bridge (jembatan kayu) dan burma bridge (tali melingkar). Demi keamanan tim menyediakan safety harness dan helm yang digunakan sebagai pelindung ketika bermain outbond. “Maka kita sampaikan bahwa saat ini Bumi Perkemahan Bedengan telah menjadi wisata edukasi yang menyediakan sarana permainan dan edukasi bagi anak-anak,” kata dia. (imm/nda)

Sumber | https://newmalangpos.id/2020/11/30/wisata-air-dangkal-dan-high-rope-hasil-pengabdian-dosen-um-di-wisata-bedengan/