UM Punya 101 Gubes, Rektor Minta Mereka Miliki Mitra Dosen-Peneliti PT Luar Negeri

SURYAMALANG.COM|MALANG-Sebanyak lima guru besar (gubes) baru Universitas Negeri Malang (UM) dikukuhkan, Kamis (12/5/2022) di Graha Cakrawala. Dengan begitu, maka jumlah gubes UM ada 101.

“UM sebagai PTNBH, maka arahnya mendunia. Maka kita dorong agar 101 gubes itu harus punya mitra dengan peneliti, pengajar dari perguruan tinggi luar negeri,” kata Rektor UM Prof Dr AH Rofi’uddin MPd dalam pidatonya.

Jumlah gubes saat ini memang masih jauh. Dengan jumlah dosen sebanyak 1200 orang, maka harusnya ada 240 gubes atau 20 persen dari jumlah dosen. Sehingga Rektor mendorong para akademisi untuk menjadi guru besar.

Rektor UM Prof Dr AH Rofiuddin MPd 

“Jika pemilihan rektor kompetisi. Namun untuk menjadi gubes tidak dan bisa dilakukan sepanjang waktu,” tandasnya. Semua dosen UM bisa melakukan itu. 

“Insyaallah, nanti akan ada lagi pengukuhan enam guru besar lagi,” katanya.

mengatakan, dengan menjadi PTNBH, maka UM ditarget pada awal tahun ini untuk masuk di peringkat 1000 dunia.

Saat ini berdasarkan peringkat QS, untuk di Asia masih di peringkat 600. Tapi target pada 2024, UM harus masuk peringkat 1000 di dunia di QS dan THE. 

“Perlu saya sampaikan bahwa untuk publikasi, dari 16 PTNBH, UM berada di tengah-tengah. Tapi begitu PTNBH, arenanya adalah dunia. Untuk bisa mencapai kesana, selain soal publikasi, portofolio juga perlu impresi pada pelaku pendidikan dunia,” papar Rektor.

Untuk melibatkan penelitian yang melibatkan penlitini asing, UM menyiapkan anggaran tahun ini Rp 50 miliar.

Selain itu, untuk menginternasional juga perlu 3 persen mahasiswa asing atau 1200 orang di UM. Ini  bisa lewat skema pertukaran mahasiswa, join kredit dll. Intinya ada yang menetap di UM dalam kurun waktu tertentu.

Selain itu, mahasiswa UM juga harus ada yang ke luar negeri sebanyak satu persen atau 360 mahasiswa pada tahun ini untuk bertebaran di berbagai kampus terkenal di dunia. 

Adapun lima gubes baru ini adalah Prof Dr Cipto Wardoyo SE MPd MSi Ak CA, Prof Dr Hardika MPd, Prof Dr Hayuni Retno Widarti, Prof Dr Maisyaroh MPd dan Prof Dr Haru Wahyono MPd. Dalam kegiatan pengukuhan itu, tiap gubes diberi waktu 10 menit untuk menyampaikan pidato ilmiahnya.

Prof Dr Cipto Wardoyo SE MPd MSi Ak CA dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM menjadi gubes bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi. 

Dia membahas profesionalisme dan profesionalisasi pendidik di perguruan tinggi alam pidato pengukuhannya. 

“Idenya dari kegelisahan sebagai seorang profesional di perguruan tinggi (PT),” kata Dekan FEB UM ini. 

Ia mengidentifikasi empat fase profesionalisme pendidik dan profesionalisasi. Yaitu  pra profesional, profesional otonom, profesional kolegial dan pasca-profesional. 

Untuk bisa meningkatkan profesionalis pendidik, harus ada dukungan kebijakan dari pemerintah.

Sebab profesionalisme pendidik memiliki hubungan langsung dengan kualitas belajar mengajar. Termasuk remunerasi agar memotivasi pendidik agar lebih profesional. 

Sedang Prof Hayuni dari FMIPA mengangkat topik desain pembelajaran berbasis multiple representation melalui cognitove dissonance untuk mereduksi miskonsepsi kimia.

Dikatakan, mindset siswa belajar kimia adalah sulit. Sehingga mereka enggan belajar mapel ini. Faktor internal menjadi penyebabnya. 

Sedang faktor eksternalnya adalah metode mengajar oleh guru, pengaruh negatif teman dll.

“Miskonsepsi ini dapat timbuk ketika ada ketidaksamaan materi dan perilaku seseorang atau cognitove dissonance,” kata dia

Maka perlu inovasi pembelajaran agar bisa mereduksi miskonsepsi pada materi kimia. 

Sedang Prof Dr Hardika mengangkat model pembelajaran yang memberdayakan peserta belajar.

Gubes bidang ilmu Pendidikan Luar Sekolah ini mengatakan proses pembelajaran harus dirancang komprehensif yang mampu memberikan akses pelibatan dan keterlibatan peserta belajar.