Publikasi Indonesia Kalahkan Thailand

Publikasi Indonesia Kalahkan Thailand, Jawa Pos Radar Malang 2 Oktober 2017

Publikasi Indonesia Kalahkan Thailand, Jawa Pos Radar Malang 2 Oktober 2017

Download Jawa Pos Radar Malang 2 Oktober 2017

Kemenristekdikti Dorong Perguruan Tinggi SeringGelar Seminar Internasional

MAI.ANG KOTA – Untuk pertama kalinya, perguruan tinggi di Indonesia bisa mengalahkan Thailand dalam jumlah publikasi internasional. Sebab, sebelum-sebelumnya Indonesia selalu kalah. “Per September 2017, jumlah publikasi intirnasional kita mencapai 10.500, lebih tinggi dari Thailand yang jumlahnya 9.800,” kata Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Dr Paristiyanti Nurwadani saat menghadiri 3rd International Conference of Education and Training yang diadakan Universitas Negeri Malang (UM) Sabtu (30/9) di Hotel Koyal Orchid Garden, Batu.

Dia menyatakan, kemajuan ini menunjukkan komitmen bahwa semua perguruan tinggi di Indonesia untuk memperbanyak publikasi internasional.

“Karena itu, saya sangat mendorong berbagai macam seminar atau konferensi internasional karena bisa mendongkrak jumlah publikasi internasional,” ujar dia.

Dia berharap, semakin banyak seminar internasional yang mempunyai produk akhir berupa prosiding (buku berisi kumpulan paper akademis yang dicetak setelah seminar usai). Untuk ke depannya, Paristianti menargetkan akan bisa mengungguli Malaysia. ”Ya kita pelan-pelan. Yang jelas, arah perkembangan kita sudah benar” katanya.

Sementara itu, dekan Fakuitas Ilmu Pendidikan UM Prof Dr Bambang Budi Wiyono MPd menyatakan, tujuan utama diadakannya 3rd International Conference of Education and Training (Konferensi Internasional Bidang Pendidikan dan Pelatihan) adalah memang untuk meningkatkan publikasi internasional. “Produk utama dari seminar ini adalah karya ilmiah yang berbentuk prosiding” katanya.

Bambang melanjutkan, adanya prosiding ini penting agar karya-karya ilmiah tersebut tidak hanya dimiliki oleh peserta seminar. Tetapi, bisa diunduh oleh masyarakat luas, baik nasional maupun internasional. “Dalam seminar internasional yang melibatkan 4 negara ini, 20 person karya ilmiahnya berasal dari UM. Ini yang coba kita pertahankan dan harapannya bisa meningkat,” kata Bambang.

Dia juga memastikan bahwa setiap artikel bisa diunggah dan sudah terindeks Thomson Reuters (salah satu standar yang mengukur kualitas sebuah publikasi internasional). Bambang melanjutkan, dengan adanya seminar internasional akan makin memacu segenap civitas academica lebih meningkatkan produktivitas publikasi internasional. (tab/c3/lid)

Leave a Reply

Your email address will not be published.