Peringkat Universitas Brawijaya Turun, Begini Reaksi Rektor Nuhfil Hanani

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Peringkat Universitas Brawijaya (UB) Malang turun dari 8 ke 12 versi Kemenristekdikti pada Agustus 2018. UB menyikapi dengan membentuk tim pemeringkatan.

“Kemarin itu indikatornya berubah. Kami ada kekurangan di SDM dan riset dan publikasi,” aku Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS usai melepas tim Pimnas UB, Minggu (26/8/2018).

Karena itu, hal itu disikapi cepat agar tak larut dalam kesedihan. Kata rektor, ia sudah membentuk tim pemeringkatan agar UB bisa naik peringkat ke 5 atau 6.

sylvianita widyawati./Suasana kampus Universitas Brawijaya Malang.

Untuk itu, dosen-dosen yang masih S2 harus cepat S3. Begitu juga dengan jumlah guru besar akan terus ditingkatkan.

“Dana penelitian ya akan kami tingkatkan. Biar dosen-dosen juga menulis ke jurnal-jurnal,” kata Nuhfil. Anggaran penelitian termasuk untuk seminar masih kurang dari 10 persen dari keseluruhan anggaran UB. Idealnya bisa mencapai 15 persen. Selain itu juga mengejar akreditasi prodi agar A.

Begitu juga akreditasi internasional juga akan terus diperbaiki. Meski turun peringkat, namun masih di klaster 1 dimana ada 14 PTN. Jika UB turun, Universitas Negeri Malang (UM) naik satu peringkat yaitu dari 15 ke 14. Sehingga jadi juru kunci klaster 1. Rektor UM Prof Dr AH Rofiuddin MPd sudah berhitung sendiri dengan peringkat UM.

Namun tak berani janji naik drastis karena indikatornya berubah. Sehingga masih dibawah UPI Bandung. Masuk peringkat 14 karena ada perguruan tinggi lain yang geser. Begitu juga UMM. Kini di peringkat 36 atau naik dibanding 2017 di posisi 39.

“Ya kita sudah pakai indikator yang dipakai kemenristekdikti selama ini,” jelas Prof Dr Syamsul Arifin MSi, Wakil Rektor I UMM. Yaitu memacu SDM dosen agar sampai doktoral dan meraih kompetensi hingga guru besar. “Di era sekarang, harus memacu kualitas di segala hal,” ungkap Syamsul.

Indikator lain yang menjadi penilaian kemenristekdikti adalah inovasi, kemahasiswaan, riset dan publikasi serta pengabdian masyarakat.