Optimistis dalam Lingkaran Full Day School

Optimistis dalam Lingkaran Full Day School, Malang Post 1 Februari 2017

Optimistis dalam Lingkaran Full Day School, Malang Post 1 Februari 2017

Optimistis dalam Lingkaran Full Day School, Malang Post 1 Februari 2017

Optimistis dalam Lingkaran Full Day School, Malang Post 1 Februari 2017

Malang Post 1 Februari 2017. 1.

Malang Post 1 Februari 2017. 2.

Optimistis dalam Lingkaran

Full Day School

Artikel: Astria Prameswari, S.S.,S.Pd. Guru SMA Laboratorium UM

SEMENJAK naiknya Muhadjir Effendy sebagai Menteri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru menggantikan Anies Baswedan, topik wacana full day school menghangat di tengah masyarakat. Wacana yang merupakan gagasan terbaru milik Muhadjir itu merupakan salah satu program yang diajukan oleh menteri yang mantan rektor tersebut

Full day school adalah program bersekolah dalam lima hari saja, yakni Benin hingga Jumat. Adapun Sabtu dan Minggu semua siswa libur bersekolah. Wacana yang diajukan itu bertujuan agar siswa mempunyai waktu lebih banyak bercengkerama dengan anggota keluarga yang lain. Siswa akan berada di sekolah mulai pagi hingga sore hari.
Simpulannya sebenamya adalah Senin-Jumat mulai pagi hari siswa dan orang tua sama-sama meninggalkan rumah dan sore hari sama-sama pulang. Sabtu dan Minggu akhirnya dapat berkumpul bersama.

Wacana tersebut sejatinya belum mendapatkan restu sepenuhnya dari banyak pihak. Sebut saja dari anggota DPR yang menilai bahwa tidak semua daerah di Indonesia akan siap melaksanakan program full day school. Misalkan saja
di daerah-daerah pelosok yang jarak tempuh ke sekolah saja bisa berjam-jam, jika hams bersekolah hingga sore hari, maka mereka akan sampai di rumah pada malam hari. Belum lagi jika kondisi alam yang mereka lalui saat perjalanan menuju sekolah kurang bersahabat, siswa-siswa tersebut akan semakin kesusahan dalam bersekolah. Belum adanya payung hokum yang jelas membuat wacana ini sepertinya hams dikaji lebih dalam.

Sanggahan berikutnya adalah dari pihak KPAI yang mempertanyakan jam belajar siswa yang jelas membludak. Ketakutan akan turunnya stamina belajar tidak dipungkiri akan meng-ganggu psikologis para siswa. Kenyataannya, dengan full day school, padajam satu slang hingga sore hari, para siswa sudah kelelahan dan stamina belajar menurun drastis. Sepulang sekolah tidak ada waktu berinteraksi dengan keluarga karena mereka lebih memilih beristirahat.

Para orang tua pun tidak sedikit yang kurang menyetujui adanya program ini. Para orang tua mengkhawatirkan kondisi kesehatan para siswa jika terlalu lama di sekolah dengan kegiatan yang sangat padat. Belum lagi kondisi sekolah yang beragam dari segi sarana prasarana membuat ketar-ketir. Sejatinya, program ini harus diiringi kesiapan sarana dan parasarana dari sekolah itu sendiri. Alangkah bosannya jika sedari pagi hingga sore hari, para siswa hanya berkutat di dalam kelas saja. Tempat-tempat lain juga diharapkan menjadi tempat yang nyaman untuk riienjadi rumah kedua para siswa. Para orang tua pun tentunya juga menginginkan para siswa akan betah dan nyaman berada di sekolah. Kekhawatiran selanjutnya dari orang tua adalah para siswa akan menumn staminanya karena selepas sekolah siswa masih harus les ini dan itu.

Masyarakat pun juga ikut bersuara terhadap mencuatnya wacana ini. Mereka menganggap bahwa setiap menteri berganti maka akan diikuti pergantian kebijakan pula. Masyarakat menganggap banyaknya aturan-aturan bam akan membingungkan banyak pihak. Apalagi banyak yang berpikiran negative kalau program full day school justru akan membebani para siswa.

Dampak full day school

Semester ini dalam tahun pelajaran 2016/2017 telah mulai ada beberapa sekolah yang mulai melaksanakan full day school meskipun belum ada kesepakatan bersama tentang pelaksanaannya. Untuk jenjang SMA, pelaksanaannya tidak ada kendala berarti karena sebelum berjalannya program ini telah banyak sekolah yang sudah mefnulangkan siswanya pada pukul 15.00 hingga 16.00. Jenjang SMK belum banyak yang berani melaksanakan program

Leave a Reply

Your email address will not be published.