Menilik Bilik Bung Karno di Selecta. Surya 11 Juni 2016

scan0000004_1

Menilik Bilik Bung Karno di Selecta. Surya 11 Juni 2016

Menilik Bilik Bung Karno di Selecta

Artikel : RINTAHANI JOHAN  PRADANA Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang fb.com/joe

SURGA bagi tempat wisata; inilah kesan kuat yang melekat pada Kota Batu. Hawa sejuk dan panorama alam yang memanjakan mata membuat Batu menjadi tujuan bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu guna berlibur.

Usia Batu boleh saja muda, namun riwayat kota yang dibentengi pegunungan ini dengan surga wisata telah berlangsung semenjak puluhan bahkan ratusan tahun silam.

Mulai dari Candi Songgoriti yang dibangun oleh Mpu Sendok sebagai tempat peribadatan dan peristirahatan, hingga pembangunan kawasan wisata dan peristirahatan di masa modern seperti Selecta, Jawa Timur Park, dan lain sebagainya.

Nama Selecta merupakan salah satu yang menarik di antara yang lain. Tempat wisata dan peristirahatan yang didirikan pada 1930 ini masih menjadi
pilihan bagi wisatawan untuk menghabiskan waktu bersama teman dan saudara.

Pada masa perang, Selecta pemah luluh lantah. Hingga akhirnya pada 1950, atas inisiatif 47 warga, wahana wisata tersebut perlahan kembali menjadi magnet yang menyedot perhatian. ”Bayak bangunan lawas dan masih tampak terawat,” celetuknya Sandra, mahasiswi Universitas Negeri Malang yang juga menghabiskan libur panjang di Selecta.

Tempat istirahat berupa wisma dan penginapan akanmenyambut para pengunjung di area depan. Memasuki area selanjutnya, terdapat kolam renang, taman bunga, serta puluhan arena bermain yang menguji nyali dan membangkitkan adrenalin, Libur panjang pada minggu pertama bulan Mei ini membuat Selecta  penuh sesak.

Terlihat beberapa anak sedang diajari berenang oleh orang tuanya. Sungguh menggemaskan. Melihat keluarga datang dan menghabiskan waktu bersama menjadi pemandangan tak kalah indahnya. “Ayo kakinya digerakkan,” ucap seorang ibu yang tengah mengajari putranya berenang.

Bilik Dwi Tunggal

Selecta ternyata juga menyimpan sejarah. Nama Selecta yang berarti pilihan telah membuatnya menjadi pilihan untuk menikmatiliburan dan mendapatkan ketenangan. Tak terkecuali presiden dan wakil presiden Indonesia pertama, Soekarno- Hatta. Dwi Tunggal ini memiliki kamar favorit di
salah satu wisma di Selecta yang bemama Bima-Shakti.

Bangunan Bima-Shakti sangat mudah dikenali dari bentuk fisiknya yang begitu megah dan berada di tempat paling tinggi. Kamar favorit Bung Karno ada di nomor 47 dan Bung Hatta di nomor 48 .Dua kamar ini persis
berada pada bagian depan Bima-Shakti dan menghadap ke selatan. Sehingga dengan mudah dari balik jendela dan teras akan terlihat pemandangan indah Kota Batu beserta jajaran perbukitan yang menghijau.

Sinto, petugas kebersihan yang telah mengabdi selama11 tahun menuturkan, awalnya dia merasa canggung membersihkan kamar favorit Presiden Soekarno. “Sekarang sudah biasa mas,” kata Sinto. Ada delapan foto Bung Karno di wisma Bima-Shakti yang terpampang, baik di ruang pertemuan, lorong, kamar nomor 47 maupun nomor 48.

Pada tahun 1955 Bung Karno memerlukan sebuah tempat yang tenang untuk merumuskan dan menentukan nasib negara yang masih sangat muda kala itu. Selecta menjadi pilihan baginya yang tengah menghadapi masa sulit dengan seringnya terjadi pergantian kabinet pada masa demokrasi parlementer.

Sejarah membuktikan  Batu memang begitu akrab dengan keberadaan tempat-tempat wisata. Sebuah potensi yang patut dikembangkan dan Selecta telah membuktikannya. Menjadi pilihan dari generasi kegenerasi untuk mendapatkan ketenangan dan mencari inspirasi.

(http://sumbaya.tribunnews. com/2016/06/09/batu-sur-ga-wisata-sepanjang-masa)

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.