Mahasiswa UM Mengubah Hama dan Limbah jadi POC KELIA

29 Mei 2019   21:00 Diperbarui: 29 Mei 2019   21:00

Tiga mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) dengan bimbingan dosen Ibu Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes mengubah hama dan limbah menjadi pupuk organik cair (POC) bagi tanaman tomat yang diberi nama “KELIA” singkatan dari tiga nama mahasiswa yang menciptakan yaitu Fika Fatwa A (Ilmu Kesehatan Masyarakat), Nur Laily R (Ilmu Kesehatan Masyarakat), dan Robiatul A’dawiyah (Pendidikan Biologi) UM.

Ide menciptakan “KELIA” berawal dari konsumsi tomat di Indonesia yang terus meningkat namun ketersediaan tomat masih rendah penyebabnya yaitu gagal panen akibat cuaca buruk dan serangan penyakit Phytophthora sp. Solusi yang ditawarkan oleh tim “KELIA” yaitu penggunaan pupuk organik cair yang mampu meminimalisir serangan penyakit Phytophthora sp.

Mahasiswa UM Mengubah Hama dan Limbah jadi POC KELIA

Tiga mahasiswa pencipta KELIA beserta dosen pembimbing

“Limbah sayuran di pasar jika dibiarkan akan mengancam kesehatan masyarakat dan pencemaran terhadap lingkungan. Sekarang tugasnya adalah bagaimana limbah sayuran dapat menjadi sumber daya yang bermanfaat bagi kehidupan, salah satunya menjadikan limbah sayuran sebagai pupuk organik cair bagi tanaman tomat mengingat kandungan sayuran sangat baik jika digunakan sebagai pupuk organik” Kata Robiatul, mahasiswi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Masyarakat saat ini banyak yang menggunakan pupuk organik dengan bahan seadanya, misalnya kotoran hewan ternak dan sampah dedaunan, padahal tanaman memiliki kebutuhan nutrisi yang beragam, maka harus tercukupi kebutuhan nutrisinya sehingga pertumbuhan tanaman dapat membaik.

Proses pemilahan keong tutut sebagai bahan POC KELIA.

Proses pemilahan keong tutut sebagai bahan POC KELIA.

“Melihat keberadaan keong tutut saat ini yang berpotensi sebagai hama bagi tanaman, masyarakat hanya memanfaatkan sebagai makanan tambahan yaitu sebagai sate keong atau makanan lainnya, bahkan hanya dibuang sebagai penutup lubang jalan. Padahal keong tutut memiliki kandungan protein, mineral, kalsium, zat besi, dan fosfor yang baik bagi pertumbuhan tanaman tomat.” Ujar Fika Fatwa Ketua tim KELIA ini.

POC “KELIA” kombinasi dari limbah sayur, keong tutut dan arang mengandung unsur hara yang dapat meningkatkan produksi tomat, pertumbuhan tanaman tomat, membantu memperbaiki struktur tanah dan kualitas tanah, dan meminimalisir serangan penyakit Phytophthora sp. 

Adanya POC “KELIA” dapat meningkatkan produksi tomat dan memperbaiki pertumbuhan tanaman tomat karena minimnya serangan penyakit Phytophthora sp.

“Kami menginovasikan pupuk organik cair KELIA kombinasi limbah sayur, keong tutut, dan arang dengan kandungan yang sangat bermanfaat bagi tanaman tomat. Arang sebagai adsorbem zat-zat toksik yang digunakan sebagai pemurnian pupuk” Ujar Nur Laily mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan sebagai anggota dari tim KELIA.  

Leave a Reply

Your email address will not be published.