Kuota Beasiswa PPA Naik 5 Kali Lipat

Kuota Beasiswa PPA Naik 5 Kali Lipat, Surya 3 Maret 2017

Kuota Beasiswa PPA Naik 5 Kali Lipat, Surya 3 Maret 2017

Surya 3 Maret 2017

Kampus Perketat Persyaratan Pendaftaran

MALANG, SURYA – Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PIN) tldak berubah sesual peraturan Kemenristekdikti. Ada Juga kabar baik bahwa kuota beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dari Kemenristekdikti tahun 2017 ini menlngkat.

Di Universitas Negeri Malang, kuota untuk penerlma beasiswa PPA tahun ini menlngkat dari 246 menjadi 1.223. Wakil Rektor 3 UM, Dr Syamsul Hadi MPd MEd mengatakan anggaran dari pusat untuk beasiswa PPA memang sempat menurun pada 2016.

“Padahal pada 2014 kuota penerima beasiswa PPA mencapai 2.400, lalu pada 2015 sebanyak 1.750. Tapi untung saja tahun 2017 ini menlngkat lagi kuotanya,” katanya pada SURYA, Kamis (2/3).

Beasiswa PPA diberikan pada mahasiswa jenjang diploma atau sarjana pertahunnya dengan pencairan dana setiap satu semester. “Setiap bulan terhitimg mendapatkan Rp 350.000,” lanjut Syamsul.

Di Universitas Brawijaya, beasiswa PPA naik sebanyak 2.124 dari sebelumnya hanya 445 mahasiswa. Wakil Rektor 3 UB, Prof Dr Ir Ariel Prajitno MS mengatakan peningkatan Jumlah itu menjadi kabar yang sangat baik bagi mahasiswa.

“Semoga dengan melonjaknya kuota beasiswa PPA yang berbasis prestasi akademik, mahasiswa semakin bersemangat dan berlomba-lomba untuk meningkatkan prestasinya. Beasiswa PPA juga termasuk beasiswa yang ditunggu-tunggu mahasiswa UB,” katanya.

Sementara kuota PPA untuk ma¬ hasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim, menurut Kepala Biro Administrasi, Akademik, dan Kemahasiswaan UIN Mallki, Drs H Achmad Hem AH MSi, jumlahnya sebanyak 355.

“Ada beasiswa dari Kemenag Juga, yakni beasiswa Tahfidz sebanyak 218 yang bisa diperebutkan mahasiswa,” katanya.

Diperketat Melonjaknya kuota beasiswa PPA membuat seleksl oleh pihak universitas harus lebih ketat. Sebab, satu mahasiswa bisa saja mengakali dan bemsaha mendapatkan lebih dari satu jenis beasiswa.

Kepala Baglan Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang (UM), Drs Taat Setyohadi mengatakan UM memiliki data mahasiswa yang
mendapatkan beasiswa.

“Mesklpun tidak ada laporan dari mahasiswa ketika mereka lolos dan mendapatkan        beasiswa, tapi selalu ada laporan dari
lembaga pemberi beasiswa,” kata Taat. Hal tersebut bisa membuat pencabutan beasiswa dari mahasiswa yang melanggar.

Di UM, setidaknya add 21 jenis beasiswa dari pemerintah dan swasta dengan total penerima beasiswa sekitar 6.000 mahasiswa. “Jadi sekitar 20-25 persen mahasiswa UM menerima beasiswa,” ujarnya.

“Kalau data tldak valid, maka namanya langsung dicoret dan digantlkan dengan calon yang lain,” katanya.(nh)

Leave a Reply

Your email address will not be published.