KKN Mahasiswa UM, Ajarkan Pendidikan Seks di Desa Klampok Singosari

KKN Mahasiswa UM, Ajarkan Pendidikan Seks di Desa Klampok Singosari

Published on Wednesday, 04 July 2018 19:41

MALANG – Tingginya pernikahan dini memicu kasus perceraian di wilayah desa Klampok Singosari. Hal ini ditengarai rendahnya pemahaman yang dimiliki warga setempat terkait pentingnya mempersiapkan diri sebelum menikah. Mahasiswa UM yang tergabung dalam Tim KKN Klampok Singosari mengambil peran penyuluhan pendidikan dini di wilayah tersebut.

Mengangkat tema lungguh, rembuk dan mlaku bareng membuat kelompok mahasiswa UM ini tak merasa kesulitan dalam memberi penyuluhan kepada warga. Penyuluhan pengaruh sosial culture education terhadap pola pikir masyarakat dibina oleh pemateri dari civitas UM yakni dr Ellyn Sugeng Desyanty SPd, MPd.

“Begitu banyaknya problem saat menikah, tak mudah dijalani bagi kelompok di bawah umur. Terpenting adalah mengubah stigma warga setempat akan pentingnya pendidikan,” ujar salah satu anggota Tim KKN Klampok Singosari, Miftachul Jannah, kepada Malang Post.

Mahasiswa jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah (KSDP) UM mengisahkan, di wilayah Klampok terdiri dari tiga dusun yakni dusun Krajan, dusun Kebonjati, dan dusun Sumbul. Namun dari ketiga dusun tersebut yang lebih memerlukan perhatian khusus yakni Dusun Sumbul.

“Setelah sosialisasi ternyata warga yang telah menikahkan anaknya pada usia dini baru mengetahui bahwa ada regulasi terkait pernikahan, baik dari soal hukum maupun kesehatan. Akhirnya banyak warga yang antusias,” ungkap mahasiswa berjilbab ini.

Pendidikan menjadi faktor utama mengapa warga setempat lebih memilih menikahkan anaknya daripada mendorong untuk bersekolah. Miftachul membeberkan fenomena unik pernikahan dini di sana, bahwa sebagian besar motif pernikahan dini bukan karena ekonomi.

“Anehnya, di sana dengan mayoritas sebagai petani dan peternak tak memiliki kesulitan dalam hal ekonomi. Sementara anaknya seperti pasrah saja dinikahkan. Sebab banyak rekannya yang juga sudah menikah, meski belum usia matang,” ulasnya.

Tak berhenti mengedukasi pada warga setempat, Tim KKN UM juga membuat gerakan seks education yang ditujukan kepada wali murid TK PGRI. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi dini begitu pentingnya pendidikan seks, agar pelajar terhindar dari pelecehan maupun salah pergaulan.

“Pelajar harus diedukasi dini tentang bagian apa yang boleh dan tidak boleh disentuh orang yang tak mereka kenal. Selain itu, agar mereka terhindar dari pergaulan bebas,” imbuhnya. (mg3/sir/oci)

Sumber dari: https://www.malang-post.com/pendidikan/kkn-mahasiswa-um-ajarkan-pendidikan-seks-di-desa-klampok-singosari

Leave a Reply

Your email address will not be published.