Guru-Siswa SMA Lab UM Tuntaskan Masalah di ’’Dokter Belajar”

Guru-Siswa SMA Lab UM Tuntaskan Masalah di ’'Dokter Belajar”, Jawa Pos Radar Malang 17 Oktober 2017

Guru-Siswa SMA Lab UM Tuntaskan Masalah di ’’Dokter Belajar”, Jawa Pos Radar Malang 17 Oktober 2017

Download Jawa Pos Radar Malang 17 Oktober 2017

MALANG KOTA – Tim pengembang akademik Yayasan Badan Pengembang Laboratorium Pendidikan (BPLP) membuat berbagai terobosan program untuk mening-katkan kualitas pendidikan. Salah satunya program “dokter belajar” yang diterapkan di SMA Laboratorium (SMA Lab) UM mulai kemarin (16/10). Program dokter belajar sendiri merupakan media konsultasi bagi guru maupun siswa yang mengalami kesulitan saat pembelajaran.

Kasek SMA Lab UM Rosdiana Amini MPd mengungkapkan, setelah dua tahun melaksanakan program International Class Program (ICP), kali ini SMA Lab UM juga akan menerapkan program dokter belajar. Karena bentuknya media konsultasi dengan menghadirkan profesor dan doktor yang ahli dalam bidangnya, program ini bertujuan memberikan solusi meningkatkan motivasi dan mengembangkan potensi belajar. “Sementara ini, akan ada profesor dan doktor di bidang bahasa Inggris dan MIPA yang akan piket setiap had di SMA Lab UM, mulai hari ini (kemarin, Red),” jelas Rosdiana (16/10).

Rosdiana mengatakan, setiap siswa dan guru yang berkonsultasi akan dicatat dalam lembar yang dinamakan learning record atau rekam belajar. Sehingga, perkembangan masing-masing “pasien” -sebutan guru dan siswa yang berkonsultasi- akan terekam dan dapat dievaluasi secara terstruktur. Sedangkan masalah guru, misalnya, ada yang ingin meningkatkan penguasaan mated secara luas dan mendalam atau penerapan metode belajar yang tidak sesuai. “Semua permasalahan akan dituntaskan di dokter belajar)’ ucapnya.

Ada beberapa dosen pilihan yang akan menjadi “dokter bagi pasien” di SMA Lab UM, masing-masing ada koordinatornya. Di antaranya Prof Drs Arif Hidayat MSi PhD (frsika/ketua dm pengembang), Prof Dr agr H Moh. Amin SPd MSi (biologi), Dr H Abdur Rahman As’ari MPd MA (matematika), Dra Surjani WonorahardjoPhD (kimia), dan Prof Dr H Gunadi Harry Sulistyo MA (bahasa Inggris).
“Untuk tahap awal, hanya mata pelajaran bahasa Inggris dan MIPA. Ke depan juga akan diberlakukan untuk semua mata pelajaran,”
jelas Rosdiana. (bin/yn)

Leave a Reply

Your email address will not be published.