Berkisah Perjuangan Jadi Anak Rantau

Surya 16 September 2016

Surya 16 September 2016

pengumuman0010_1

 

 

 

 

 

 

 

 

Surya 16 September 2016

Surya 16 September 2016

Band Kos Atos Bikin Album Keroncong Anak Muda

Berkisah  Perjuangan Jadi Anak Rantau

Halaman Kafe Pustaka Universitas Negeri Malang (UM) menjadi panggung kecil bagi aksi Vigil Kristologus. Salah satu personel Band Keroncong Kos Atos itu memutar satu dari delapan lagu album pertamanya, Luta, Kamis(15/9).  Lagu berjudul ‘Ingatku’.itu berkisah tentang kasih orang tua.

TERIMASIH ayah dan ibu….. Aku sudah besar…Begitu banyak pengorbanannmu kepada diriku…Kasih sayangmu pada diriku…Sunggu tak terkira…Setiap sentuhan yang engkau berikan penuh dengan cinta…Lagu itu, diputar dengan volume sedang lewat ponsel. Lagu itu mengalun nyaman di telinga. Suara gitar: dan alunan alat musik cuk dan cak mendayu, khas musik keroncong. Bersamaan dengan lagu itu, Vigil bercerita tentang grup band yang terbentuk pada Februari 2014.

Dikatakan, band ini memang bergenre keroncong, perlahan meracuni anak-anak gotakan tujuh personel ini menggabungkan beberapa genre musik, seperti blues, rock, dan pop. Alasannya sederhana, karena ingin perlahan meracuni anak-anak muda yang memang notabene banyak yang kurang tabu tentang musik keroncong. “Ya memang alat musiknya keroncong. Konsep utama memang musik keroncong, tetapi kami mengolah kembali agar musik yang kami bawakan mampu diterima oleh semua kalangan/’ tutur dia.

Band yang semua personelnya laki-laki ini berekspresi bahwa musik keroncong tak hanya dinyanyikan ‘serius’.Mereka mencoba menghadirkan keroncong yang enak didengar. Mereka mengehiarkan album pertama Luta (dalam bahasa Perancis berarti berjuang) Selasa (13/9) malam. Mereka langsung melempar 1.000 keping CD. beberapa daerah, terutama di Malang Raya.

la menyebutkan, delapan lagu baru dalam album pertamanya ialah Salam untuk Desa, Maka ML, Keroncong dansa, Luta (berjuang), Ingatku, Cerita, Segala Rasa, dan Hari M. Lagu-lagu itu dibuatkurang lebih enam bulan. Bahkan makna dalam lirik di setiap lagu memiliki arti dari pengalaman hidup mereka

“Album ini intinya mengartikan sebuah perjuangan. Bahwa kami anak rantau, yang pergi Sebagian telah disebarkan di meninggalkan desa. Lain juga ada rasa terima kasih untuk para orangtua kami, sehingga bisa sampai sukses  sekarang,” imbuh Vigil yang asal Kalimantan Barat.

Selain itu, yang bikin mereka sangat kompak, dan bisa bersatu ialah tak hanya mereka satu atap dalam perkuliahan, yakni Prodi Seni dan Tari, Jurusan Seni dan Design, Fakultas Sastra, UM.Tetapi mereka juga satu visi dan misi bermusik keroncong dengan gaya anak muda.

Personel Band Keroncong Kos Atos ialah Mukti Irianto (vokalis), Fajar Sandy (Gitaris), Risandy Eka Nugraha (Bassis), Rizky Ramadhan Attaqwa (Biola), Krisna Satria (Cuk), Eka Catra (Cak), dan Vigil Kristologus (Kahon).

Fajar Sandy, Gitaris Kos Atos, menambahkan, dibalik kesuksesannya, ada dosen musik yang mendukung mereka. Yakni Hartono.

“Beliau yang ikut berperan sampai kami bisa sukses.Karena beliaulah yang terus menawarkan kepada kami untuk tampil di beberapa acara. Dari situ kami bisa terus berlahh dan memiliki banyak ide, sampai akhirnya kami bisa membuat album pertama,” pungkasnya. (sany eka putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published.