PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PONDOKAN MAHASISWA

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PONDOKAN MAHASISWA, Malang Post 23 Mei 2017

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PONDOKAN MAHASISWA, Malang Post 23 Mei 2017

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PONDOKAN MAHASISWA, Malang Post 23 Mei 2017

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DALAM PONDOKAN MAHASISWA, Malang Post 23 Mei 2017

Malang Post 23 Mei 2017

Malang Post 23 Mei 2017

Pemuda merupakan agent of change yang digadang JL gadang sebagai tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Baik buruk suatu bangsa tergantung bagaimana perilaku generasi mudanya. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, tidak lantas membuat pemuda semakin produktif. Justru sebaliknya, pemuda lebih banyak meluangkan waktunya untuk bermain gadget dibandingkan dengan belajar ilmu.

Malang merupakan salah satu kota pendidikan di Indonesia. Kota ini disebut kota pendidikan karena terdapat banyak kampus dan sekolah. Terdapat sekitar lebih dari 80 perguruan tinggi yang tersebar di wilayah Malang Raya. Sehingga setiap tahunnya pertumbuhan jumlah penduduik di malang semakin meningkat.
Salah satu penyumbang penduduk terbesar di malang adalah mahasiswa dari luar kota yang menuntut ilmu di malang. Berdasarkan pengamatan penulis setiap tahun jumlah kos atau rumah dikontrakan semakin meningkat karena minimnya jumlah mahasiswa yang lulus dan meningkatnya jumlah mahasiswa baru yang diterima di perguruan tinggi.

Rumah kos atau kontrakan sebagai tempat tinggal kedua bagi mahasiswa luar kota. Dan jauh dari pengawasan orang tua. Harapan dari orang tua sendiri selain menjadi tempat tidur, kos atau kontrakan juga sebagai tempat belajar mandiri. Tetapi tidak sedikit dari mahasiswa tidak mengerti hal itu, bahkan sebaliknya rumah kos dialih fungsikan sebagai tempat-tempat yang tidak sepantasnya dilakukan, seperti bermain musik keras-keras, tempat persembunyian narkoba, dan lain-lain. Pada tahun 2014, seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri bunuh diri di kamar kosnya. Dan di-tahun yang sama juga terdapat mahasiswa meninggal di kamar kos karena sakit.

Hal ini terjadi dikarenakan minimnya pengawasan orang tua dan ibu atau bapak kos tidak semua memperhatikan anak-anak kos-nya. sehingga perlu adanya rumah kos yang didalamnya terdapat si stem yang menggantikan fimgsi orang tua di tanah perantauan.

Rumah kos muslim yang dikonsep sebagai tempat tinggal dan tempat untuk menuntut ilmu agama yang didalamnya terdapat nilai-nilai kekeluargaan mempakan salah satu solusinya. Disebut “pondokan” karena dikonsep seperti pondok pe-santren dengan tambahan kata
“an” dibelakang kata “pondok” menujukkan bahwa rumah ini tidak mumi pondok pesantren melainkan rumah atau tempat tinggal untuk menuntut ilmu agama islam dengan suasana kekeluargaan.

Didalam pondokan mahasiswa ini, mahasiswa atau biasa disebut warga pondokan dibina oleh ustadz, dosen, serta wiraswasta alumni pondokan. Dan didampingi oleh kakak-kakak senior.

Dalam satu tahun masa pembinaan, diharapkan warga pondokan memiliki kompetensi yang hams dicapai yang termuat dalam silabus pondokan. Diantaranya ilmu tahsin, akhlak, fiqh, aqidah, tahfidz, dan tarjamah A1 Quran. Kompetensi diatas merupakan ilmu-ilmu dasar ajaran agama islamyang harus mulai dikenalkan sejak mahasiswa barn masuk ke malang. Dikarenakan transisi dari masa sekolah menengah atas (SMA) ke masa perkuliahan atau dari siswa menjadi maha-siswa perlu adanya bimbingan ilmu agama agar mahasiswa memiliki prinsip yang kuat dan tahan terhadap pergaulan bebas. Kompetensi-kompetensi didalam silabus pondokan diterapkan dalam bentuk kegiatan dengan berbagai macam metode pembelajaran.

Metode pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dituangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Diantaranya kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, dan kegiatan tahunan. Kegiatan harian dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan ba’da subuh dan ba’da magrib. Dalam pondokan mahasiswa ini diwajibkan untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid/mushalla. Setelah sholat subuh berjamaah, seluruh warga pondokan bersama-sama melaksanakan dzikir pagi kemudian dilanjutkan hafalan Juz 30 dan kajian kitab Riyadhus Salihin jilid 2. Sedangkan setelah sholat magrib berjamaah, secara bergiliran membaca A1 Quran dengan disimak (tadarms) dan kajian atau diskusi dengan tema mengenai isu-isu terkini baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.

Kegiatan mingguan terbagi menjadi dua yaitu kegiatan pada semester pertama dan kedua atau ganjil dan genap. Pada semester ganjil setiap satu pekan sekali mendatangkan guru tahsin dan kajian usroh (ngaji se-angkatan dengan pembina usroh dari alumni dan pendamping usroh dari kakak senior). Dan setiap akhir pekan tepatnya malam ahad ngaji keluar pondokan atau di masjid sekitar rumah. Pada semester genap masih sama dengan kegiatan mingguan pada semester ganjil dan ditambah dengan kajian fiqh di akhir pekan.

Kegiatan bulanan diantaranya ada kegiatan untuk meningkatkan ukhuwwah antar warga pondokan dan kegiatan untuk menambah wawasan ilmu kegamaan. Kegiatan ukhuwwah yaitu buka bersama dan rihlah (rekreasi) ke tempat-tempat wisata di malang raya. Dan kajian tematik satu bulan sekali. Kegiatan-kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan guna mengatasi kejenuhan warga pondokan dari aktivitas kuliah yang menyibukkan.

Kegiatan tahunan dalam pondokan mahasiswa ini diantaranya pelatihan motivasi pada awal masuk atau sebagai orientasi warga baru pondokan. dan ditengah semester awal’ pelatihan kepemimpinan dan: manajemen sebagai modal untuk mengenal potensi din dan mengelola organisasi.’ Pada akhir semester genap’ warga pondokan diajak bakti sosial dalam hal ini fokus pada pendidikan.

Demikian konsep dan pelaksanaan pendidikan luar sekolah dalam pondokan mahasiswa yang diharapkan dapat membantu mengatasi dan1 mengurangi tingkat kenakalan mahasiswa di kampus. Serta dapat menjadikan mahasiswa lebih kritis, produktif, aktif-i, dan peduli sosial.

Leave a Reply

Your email address will not be published.