Yoji Sato Akhiri One Asia Lecture Series di Kampus Universitas Negeri Malang

 

Yoji Sato Akhiri One Asia Lecture Series di Kampus Universitas Negeri Malang

 SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Rektor Universitas Negeri Malang ( UM) Prof Dr Rofiuddin MPd menghadiri closing ceremony kegiatan One Asia Lecture Series ( OALS) yang diadakan Kantor Urusan Internasional (KUI) UM, Selasa (6/3/2018). Pembicaranya adalah Yoji Sato, Chairman of One Asia Foundation.

Ia berbicara dalam bahasa Jepang namun ada penerjemah bahasa Indonesia sehingga mahasiswa bisa mengerti apa yang disampaikan Yoji. Agar tak membosankan, ia juga tak segan meminta pendapat mahasiswa di sela pembicaraanya.

Ia membicarakan soal kesenjangan ekonomi di masa lalu, sekarang dan mendatang. Hal itu karena ada semua manusia memiliki self ego.

Yoji Sato Akhiri One Asia Lecture Series di Kampus Universitas Negeri Malang

SURYAMALANG.COM/Neneng Uswatun Hasanah//Rektor UM, Prof Dr Rofiuddin MPd.

“Biasanya kami melakukan aktifitas selalu memikirkan apakah menguntungkan buat kita atau tidak,” ujar dia.

Ia mendekati mahasiswa.

“Menurut kalian, ego itu ada di mana?” tanyanya.

Ada yang menjawab di otak dan hati, di alam bawah sadar dan seterusnya.

“Saya pernah menanyakan ke banyak mahasiswa di dunia, jawabannya seperti itu,” ujarnya.

Sulit mendeteksi ego. Di cek di RS tidak bakal ketemu.

“Ego tidak bisa dibuktikan tapi semua manusia di bumi punya ego,” katanya.

Ada tiga hal menjadi pembatas adalah self ego, organisasi dan kenegaraan atau suku.

“Orang-orang di dunia melakukan persaingan juga apakah menguntungkan bagi  suku atau etnisnya atau tidak,” paparnya.

Ia menyimpulkan, jika manusia hidup dengan egonya sendiri maka yang terjadi adalah kehancuran dunia.

Agar bisa melewati tiga pembatas itu adalah kita harus melakukan kebaikan buat seluruh manusia.

Ia juga menyatakan ego bukan bawaan lahir.

Artinya ego muncul karena terbentuk. Ia mencontohkan ada bayi yang sejak lahir tidak diberi nama, tidak pernah mendengarkan obrolan-obrolan, tidak bisa baca tulis sehingga hanya melakukan kegiatan biologis.

Maka egonya tak terbentuk karena tak ada yang memanggil namanya.

Beda jika sejak bayi sudah diberi nama dan setiap hari orangtuanya memanggil namanya dan melakukan banyak aktifitas. Maka setiap hari titel egonya berbeda sejalan dengan perkembangan usianya.

Isu yang diangkat sepanjang 2017-2018 di kegiatan ini beragam. Tak hanya soal ketahanan pangan, juga sejarah, potensi, dan tren kuliner Asia. OALS terdiri dari 16 ceramah yang dibawakan akademisi dan praktisi dari berbagai institusi di Asia.

Sumber dari:  http://suryamalang.tribunnews.com/2018/03/06/yoji-sato-akhiri-one-asia-lecture-series-di-kampus-universitas-negeri-malang?page=all.

Leave a Reply

Your email address will not be published.