Universitas Negeri Malang (UM) Rencanakan Program Double Degree Internasional

SURYAMALANG.COM, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) merencanakan program kerjasama internasional gelar bersama serta double degree.

Untuk rencana itu telah dibahas dalam zoom meeting pekan lalu. Pertemuan dihadiri Wakil Rektor I Prof Dr Budi Eko Soetjipto MEd MSi., Wakil Rektor IV Prof Dr Ibrahim Bafadal MPd dan Evi Eliyanah SS MW PhD dari UM.

Serta Prof Suminar Setiati Achmadi dari IPB dan Putri Nailatul Himma dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai narasumber.

IST/Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Budi Eko saat kegiatan zoom membahas tentang double degree. 

Gelar ganda atau double degree merupakan kerja sama antara dua universitas yang menghasilkan dua gelar dari dua jenis program studi berbeda di jenjang yang sama. Acara juga dihadiri para Wakil Dekan I dan tim kerja sama luar negeri dari seluruh fakultas di UM.

Gelar bersama atau joint degree merupakan kerja sama antara dua universitas yang menghasilkan satu gelar pada program studi dan jenjang yang sama.

“Diharapkan dengan adanya pertemuan ini, para Wakil Dekan I dan tim kerja sama luar negeri fakultas dapat menyebarluaskan dan menindaklanjuti informasi yang didapat ke dosen yang ada di fakultas agar dapat berpartisipasi dalam program joint dan double degree, ” papar WR 1 UM.

Sedang Putri Nailatul Himma sebagai narasumber dari Kemendikbud memaparkan apa saja yang menjadi landasan dari kerja sama Joint Program ini.

“Ada tiga jenis kerja sama dalam Joint Program, gelar bersama (joint degree), gelar ganda (double degree) dan gelar ganda percepatan (akselerasi). Dasar hukum dari adanya kerja sama ini telah diatur dalam Permendikbud 14 tahun 2014 pasal 49 ayat 1, 2 dan 3,” terang Putri.

Ditambahkan, kerjasama ini tujuannya untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, kreativitas, inovasi, mutu, dan relevansi pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi untuk peningkatan daya saing bangsa. Sedang Prof Suminar juga memaparkan lima prinsip dasar dalam penyelenggaraan kerja sama.

Yaitu berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa, kesetaraan dan saling menghormati, menghasilkan nilai tambah, berkelanjutan serta mempertimbangkan keberagaman kultur lintas-daerah, nasional dan internasional.