Universitas Negeri Malang Launching PKKMB Daring Asinkron, Universitas Brawijaya Pakai Zoom

SURYAMALANG.COM, KEDIRI – Dua PTN di Kota Malang yaitu Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB) bersiap melaksanakan PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru).

UM akan mulai menjalankan PKKMB di tanggal 21-24 September 2020 dengan model daring asinkron.

Sedang UB untuk tingkat universitas mulai Sabtu (19/9/2020) dan Minggu (20/9/2020) dan dilanjutkan di tingkat fakultas pada 21-22 September 2020.

“Maba UM yang akan ikut PKKMB sebanyak 7000 an. Dan ada 300 an mahasiswa lama yang bergabung di PKKMB ini karena sebelumnya tidak ikut,” jelas Dr Muarifin MPd, Wakil Rektor III UM saat launching PKKMB di gedung A3, Jumat (18/9/2020).

Sedang PKKMB UB memakai Zoom saat pelaksanaan. “Awal rencana pakai google meet. Tapi akhirnya pakai Zoom,” jelas Daffa Anzunatama, Ketua Pelaksana RAJA (Rangkaian Acara Jelajah Almamater)  Brawijaya 2020 pada suryamalang.com.

Jumlah Maba UB tahun ini sebanyak 17.000 an. Terdiri dari Maba S1 dan Vokasi.

Karena berbasis daring, maka panitia telah melakukan satu kali simulasi, satu kali gladi kotor dan sekali gladi bersih.

Karena jumlah Maba sangat banyak, maka di tiap klaster ada operatornya.

“Dari simulasi hingga gladi bersih diharapkan bisa meminimalisir kesalahan teknis,” jelasnya.

Dari panitia juga berharap operator tetap dalam kondisi sehat. Sebab kegiatan dilakukan sejak pagi.

“Semoga saat hari H bisa lancar,” harapnya. Panitia juga mengingatkan waktu pelaksanaan memakai WIB agar tidak ada problem waktu dan ishoma. Sebab maba UB dari berbagai wilayah di Indonesia.

Dikatakan, jika ada kendala-kendala bagi Maba, maka sudah disiapkab Crisis Centre.

Pada acara pembukaan PKKMB UB akan dilaksanakan di Gedung Samantha Krida. Ada penyerahan jas almamater secara simbolis pada perwakilan Maba, penyerahan KIP kuliah, Beasiswa Yayasan UB Abadi, Baziz dan beasiswa difabel.

Sedang di UM melaksanakan PKKMB daring asinkron dengan alasan agar bebas diakses Maba jam kapanpun seperti di Youtube.

Serta sudah disiapkan materi-materi berupa video, PPT, suplemen/narasi.

“Per hari ada tugas-tugas yang harus dikerjakan. Ini juga sebagai cara mengetahui kehadiran maba di PKKMB,” kata Muarifin.

Dengan model daring asinkron, maka tidak ada komunikasi langsung dengan panitia. Sehingga menghindarkan dari bullying.

“Pakaian tidak ada aturannya karena asinkron. Saya berpesan agar Maba mengerjakan tugas sesuai tanggalnya meski materi lainnya di hari-hari lain sudah ada,” katanya.

Karena tak ada daring langsung untuk komunikasi, maka disarankan Maba untuk membaca detil juknisnya agar tidak kesulitan melaksanakan. UM juga membuat web khusus PKKBM.

“Dengan model daring asinkron, Maba sudah belajar seperti PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Bisa self learning dari konten-konten yang diunggah,” jawabnya.

Bagaimana jika maba tidak memiliki prasarana yang dibutuhkan berupa perangkat? Kata Muarifin, konsepnya memang dianggap semua maba punya. Tapi jika ada kendala mungkin bisa bergabung di kelompok kecil teman yang dikenalnya.

Dijelaskan, PKKMB perlu diadakan bagi maba agar lebih mengenal dan beradaptasi pada kampusnya baik dari sisi akademik dan non akademik dengan tepat. Pengenalan UKM juga dilakukan di PKKMB.

“Mudahan-mudahan untuk semester dua nanti, maba bisa melaksanakan perkuliahan luring. Semester ini masih daring,” jelasnya. 

Sumber dari: https://suryamalang.tribunnews.com/2020/09/18/universitas-negeri-malang-launching-pkkmb-daring-asinkron-universitas-brawijaya-pakai-zoom?page=all