UM Paparkan Keketatan Prodi Di SNMPTN-SBMPTN Pada Siswa Di Empat Daerah

SURYAMALANG.COM, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) melakukan sosialisasi SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri pada kasek, guru BK dan siswa di wilayah Kota/Kabupaten Blitar, Tulungagung dan Kediri, Kamis (11/2/2021) lewat daring.

Narasumbernya adalah Prof Dr Suyono MPd, Staf Ahli Wakil Rektor I UM dan Dr Imam Agus Basuki MPd, Kepala UPT Sistem Penjaminan Mutu UM. 

Suyono antara lain memaparkan tentang prodi-prodi di tiap fakultas dan keketatan persaingannya dengan data pada SNMPTN-SBMPTN 2020/2021.

Sehingga siswa bisa memperoleh gambarannya sebelum memilih. Ia juga menjelaskan tentang biaya UKT di UM.

“Untuk jalur mandiri memang agak tinggi karena ada biaya SPSA. Itu seperti uang gedung yang dibayar hanya sekali plus membayar UKT,” kata Suyono di acara itu. 

Tentang keketatan prodi, di Fakultas Teknik UM ada  13 prodi S1. Pada SNMPTN 2020, peminat tertinggi di FT UM pada Teknik Informatika sebesar 739.

Sedang yang diterima hanya 12 orang. Kemudian Pendidikan Tata Boga. Peminatnya juga tinggi, ada 454 dan hanya menerima 12. Di Pendidikan Tata Busana juga begitu. Peminatnya 385 dan hanya menerima 12 orang. 

Sedang di Fakultas Ekonomi, peminat tinggi saat SNMPTN 2020 sebanyak 1703. Namun hanya menerima 49 orang.

Begitu juga peminat Prodi Akuntansi juga tinggi. Ada 932, namun hanya diterima 35. Sedang Ekonomi Pembangunan peminatnya 463, yang diterima hanya 28. 

Sedang di Fakultas Sastra, peminat banyak saat SNMPTN lalu di prodi Pendidikan Bahasa Inggris ada 475 peminat dan diterima 34.

Kemudian disusul prodi Pendidikan Sastra Indonesia dan Daerah ada 465 peminat dan hanya diterima 20. Lalu prodi Desain Komunikasi Visual adal 382 peminat dan hanya diterima 24.

Sedang di Fakultas Ilmu Pendidikan, peminat tinggi pada prodi PGSD ada 1336 dan yang diterima hanya 60 orang saat SNMPTN tahun lalu.

Suyono berharap, paparannya bisa menjadi bekal siswa dalam mengambil keputusan. Terkait peminat di prodi-prodi memang sulit diprediksikan. 

“Misalkan sekarang ada prodi agak kurang ketat. Tapi jika banyak yang memilih, maka keketatannya juga tinggi,” jawab Suyono.

Sedang Imam menjelaskan tiga sistem seleksi masuk PTN. Yaitu SNMPTN dan SBMPTN merupakan seleksi nasional. Jika seleksi mandiri dilakukan oleh perguruan tinggi negeri masing-masing. 

Tentang proses seleksinya di PTN, disesuaikan sengan pilihan calon mahasiswa. Misalkan pilihan satu di PTN A, maka akan diproses di PTN A dulu.

Jika tidak lolos, maka baru diproseskan ke pilihan dua di PTN B. Ia mengingatkan siswa agar dalam dua pilihan prodinya, satu prodi di PTN di wilayah tinggal. Misalkan di Jatim, pilihan PTN-nya salah satu di provinsinya. 

Beberapa pertanyaan siswa seperti apakah jika memilih dua prodi di satu PTN berpeluang besar diterima. Juga tentang penentuan biaya UKT didasarkan pada faktor apa.

“Untuk besaran UKT didasarkan pada kemampuan ekonomi orangtua dari data yang diajukan,” jawab Suyono.

Itu dibuktikan antara lain dari slip gaji. Karena itu di UM ada empat kategori UKT. Paling rendah pada kategori pertama mulai Rp 0 sampai Rp 500.000. Tertinggi di kategori empat.

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2021/02/12/um-paparkan-keketatan-prodi-di-snmptn-sbmptn-pada-siswa-di-empat-daerah?page=all