Begini Pengakuan WNI Asal Malang Saat Fukushima Gempa Dahsyat

MALANG KOTA – Gempa dahsyat yang terjadi di Kota Fukushima tadi malam (13/2) membuat pemerintah Jepang memberlakukan manajemen krisis. Sejumah WNI yang tinggal di Jepang ikut merasakan goncangan akibat gempa berkekuatan 7,1 Magnitudo itu.

Batu-batu besar memblokir jalan di kota Soma, perfektur Fukushima, Jepang akibat gempa dahsyat yang melanda kawasan tersebut, Minggu (14/2) (Kyodo News/AP/JP)

Ternyata, sebelum gempa terjadi, WNI yang tinggal di Jepang sudah mendapatkan notifikasi bakal adanya gempa melalui ponsel masing-masing. “Di sini selalu ada suara peringatan kalau ada sesuatu, misal drill fire seperti itu. Tapi ndak ada bahasa Inggrisnya. Tapi untuk gempa, ada sms atau notifikasi yang dikirim dari pemerintah Jepang,” ujar Wanda R mahasiswa Universitas Negeri (UM) Malang yang melanjutkan pendidikan di Jepang.

Wanda juga menuturkan, bahwa setiap orang yang membeli nomor di Jepang sudah terdata oleh Pemerintah Jepang. Sehingga ini memudahkan pemerintah untuk memberikan himbauan jika keadaan darurat. “Iya, kalau mau beli nomor Hp di Jepang rumit soalnya. Jadi nomor yang dipake itu udah masuk data jadi tidak bisa asal ganti, ” terangnya.

Sementara itu, Kevin Pramudya Utama, salah seorang WNI yang tinggal di Fukushima mengatakan ketika gempa terjadi speaker peringatan berbunyi kencang. “Karena gempa segede ini baru pertama kali terjadi selama saya di Jepang, saya baru tahu juga kalo di titik-titik tertentu deket rumah ada speaker utama yang bunyi kalau gempa,” ujarnya melalui akun twitternya @sadness_loop.

Ia juga mengatakan bahwa di sana memang sering terjadi gempa kecil. Namun ia tak menyangka gempa tadi malam begitu besar. “Tidak ada potensi tsunami, tapi tetep jaga-jaga buat gempa susulan temen-temen di Jepang yang lain, terutama daerah Fukushima, ” pungkasnya.

Sumber| https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/14/02/2021/begini-pengakuan-wni-asal-malang-saat-fukushima-gempa-dahsyat/