UM Lakukan Visitasi Calon Maba SBMPTN Yang Ajukan Bidik Misi

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Universitas Negeri Malang (UM) melakukan visitasi pada calon mahasiswa baru yang diterima di SBMPTN yang mengajukan bidik misi.

Kegiatan itu telah dilakukan sejak 13 Juli dan berakhir pada 18 Juli 2019 nanti. Sedang pengumuman pada 23 Juli 2019.

Jika dari hasil visitasi lolos mendapat bidik misi dari Kemenristekdikti, maka mereka bisa mendapatkan bantuan biaya kuliah dan biaya hidup dari pemerintah.

UM Lakukan Visitasi Calon Maba SBMPTN Yang Ajukan Bidik Misi

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati//Subur Hariono, Kasubag Pelayanan dan Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan visitasi ke calon maba UM yang diterima di SBMPTN yang mengajukan bidik misi, Selasa (16/7/2019).

“Kami melakukan visitasi dengan melibatkan mahasiswa,” jelas Subur Hariono, Kasubag Pelayanan dan Kesejahteraan Mahasiswa UM pada suryamalang.com, Selasa (16/7/2019).

Secara sampling, suryamalang.com diajak melihat kegiatan visitasi bidik misi ke dua rumah calon mahasiswa yang mengajukan bidik misi.

Pertama ke rumah Firdausi Hakim, lulusan SMAN 8 Kota Malang.

Rumahnya di Jl Kertosentono. Saat masuk gang akan menemui rumah penjual klontong atau warung.

“Saya ayahnya Firdausi,” jelas Arif saat dikunjungi.

Anaknya usai lulus SMA baru saja bekerja di sebuah rumah makan di JL Bandung.

“Masih mencoba bekerja karena kan masih belum kuliah,” jawab ibunya, Yun Madiasri.

Ayahnya membenarkan jika anaknya mengajukan bidik misi. Ia diterima di Prodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas Sastra UM lewat jalur SBMPTN.

Warung klontongnya mendapat keuntungan sekitar Rp 50.000 per hari.

“Untuk omzetnya ya naik turun. Kalau ada anak kos masuk kuliah ya ramai,” jawabnya.

Suami istri ini mengelola warung bersama. Arif juga penjahit.

Kadang juga menerima order jasa misalkan makelaran. Ketika ditanya Subur bagaimana jika tidak diterima di bidik misi? Yun menjawab belum memikirkan.

“Sebagai orangtua, saya hanya berdoa dan berusaha, Pak,” jawab Yun pada Subur.

Saat SMA, anaknya menerima keringanan SPP. Dijelaskan Arif, pendapatan sebagai penjahit juga naik turun.

“Kalau dirata-rata ya Rp 2 juta/bulan. Seperti sekarang agak ramai karena banyak yang menjahitkan seragam,” jawabnya.

Visitasi kemudian ke rumah Dina Silviatus Zahro di Jl Joyo Raharjo Gg VI. Rumah Dina masuk gang selebar satu meteran.

Dina sedang ada di rumah bersama ibu dan adiknya saat ada kunjungan itu. Ayahnya kemudian pulang kerja sebagai sekuriti di dieler mobil di Singosari, Kabupaten Malang.

“Saya sangat mengharapkan anak saya dapat bidik misi. Kalau memakai biaya sendiri berat,” ungkap Witono, ayah Dina pada Subur. Sebab penghasilannya tidak besar.

“Saya juga melihat Dina semangat belajarnya tinggi, Pak,” tambah ibu Dina, Siti.

Dina alumnus SMAN Taruna Nala Kota Malang. Ia masuk disana dengan beasiswa dari Pemkot Malang.

Selama di Taruna Nala, ia tinggal di asrama. Di jalur SBMPTN, Dina diterima di Prodi PGSD yang persaingannya sangat ketat karena peminatnya juga banyak. Sedang ibu Dina selain ibu rumah tangga juga menjahit.

“Tapi sekarang juga sepi. Apalagi harga baju sekarang sudah murah dibandingkan menjahitkan.”

“Kadang yang datang biasanya minta dipotongkan saja,” ujar ibu Dina.

Ditambahkan Subur, kuota UM di bidik misi sebanyak 1305 mahasiswa. Dari jalur SNMPTN sudaj didapat 261 penerima bidik misi.

Sedang kuota bidik misi untuk SBMPTN sebanyak 1044 orang.

“Sedang pendaftar bidik misi ada 1112 orang,” kata dia.

Sehingga pihaknya akan melakukan pemeringkatan karena ada selisih kuota dan pendaftar.

Ada 128 area yang divisitasi di Jawa Timur karena yang mengajukan sebanyak 938 orang.

Sedang luar Jatim ada 174 orang. Jadi yang mengajukan bidik misi terbanyak ke UM dari Jatim.

Sumber dari: https://suryamalang.tribunnews.com/2019/07/16/um-lakukan-visitasi-calon-maba-sbmptn-yang-ajukan-bidik-misi?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.