UM Dukung Skema Baru Penerimaan Mahasiswa

MALANG KOTA – Perubahan skema penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan pemerintah pusat mendapat respons positif. Salah satunya disampaikan Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr AH Rofiuddin MPd. Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sudah merumuskan skema anya.

Sebelum itu, dia menyebut bila forum rektor perguruan tinggi negeri (PTN) seluruh Indonesia sudah membahasnya. 

Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang (doc)

Hasilnya, mayoritas pimpinan kampus negeri mendukung kebijakan dari Kemendikbudristek. ”Semua untuk kebaikan bersama. Bagaimana perguruan tinggi bisa memperoleh mahasiswa berkualitas. Jadi ini merupakan suatu yang baik, dan akan kami gunakan peraturan itu,” tutur Rofiuddin. Untuk diketahui, tahun depan bakal ada perubahan tes di tiga jalur seleksi masuk kampus negeri. Yakni SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri.

Tuntutan perubahan tes masuk PTN itu berawal dari kasus suap yang terjadi pada Universitas Negari Lampung (Unila), bulan lalu. Mendikbudristek RI Nadiem Makariem merespons tuntutan itu dengan merubah skema tes di tiga jalur tersebut. Pada jalur prestasi atau SNMPTN, perubahan akan dilakukan dengan pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor. Itu berlaku untuk semua mata pelajaran. 

Sementara ada pembobotan 50 persen sisanya dari eksplorasi minat dan bakat. Sebelum aturan itu dirumuskan, dasar penentuan siswa bisa lolos SNMPTN melalui nilai rapor. Semuanya dari sana. Selanjutnya, tidak akan ada lagi sekat di antara pelajar jurusan IPA dan IPS. Dalam hal ini tes pada mata pelajaran dalam SBMPTN akan dihapuskan. Nantinya seleksi akan difokuskan pada satu tes skolastik, yang akan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. ”Itu akan menyederhanakan secara drastis tes seleksi ini dan meringankan beban orang tua,” tambah Nadiem dalam keterangan resminya.

Terakhir, pada jalur mandiri, Kemendikbudristek turut mengikutsertakan peran masyarakat agar ikut andil dalam mengawasi proses seleksi. Itu dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi kecurangan atau kasus suap. ”Kami akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dan memberikan kesempatan untuk masyarakat dalam mengawasi proses tersebut. Dengan memastikan bahwa PTN mengumumkan semua kriteria dan proses dari seleksi jalur mandiri, sebelum dan sesudah seleksi terjadi,” tandas Nadiem. (adk/by)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/12/09/2022/um-dukung-skema-baru-penerimaan-mahasiswa/