UGM Kalahkan Dominasi Universitas Brawijaya di Pimnas Yogyakarta

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Dominasi Universitas Brawijaya (UB) Malang di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) dipatahkan UGM (Universitas Gajahmada) Yogyakarta sebagai juara umum pimnas ke 31, Sabtu malam (1/9/2018). Acara ini diselenggarakan di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Karena UGM juara umum, maka piala bergilir Adhikarta Kertawidya beralih dari Malang ke Jogjakarta. UB sudah tiga kali jadi juara umum pimnas selama ini. Tahun ini mengirim 25 tim yang lolos pimnas, sebuah tim terbesar dibandingkan tim-tim lain.

“Kita dapat medali paling banyak memang, yaitu 21 medali. Tapi kebanyakan perak dan perunggu. Sedang medali emas dapat empat medali,” jelas Yusuf Hendrawan, Ketua Pelaksana Pimnas UB pada suryamalang.com, Minggu (2/9/2018).

Rinciannya, tiga emas di presentasi dan satu emas di poster. Sedang UGM total mendapat 18 medali dari presentasi dan poster. Dari presentasi, UGM mendapat tujuh emas, dua perak dan dua perunggu. Sedang dari poster mendapat tiga emas, satu perak dan tiga perunggu.

Sementara UB mendapat tiga emas, empat perak dan enam perunggu di presentasi. Sedang di poster mendapat satu emas, empat perak dan tiga perunggu. Total medali ada 21 buah. Sehingga UB di posisi runner up setelah UGM.

Dikatakan Yusuf, kompetisi sangat ketat. Sedang tiga emas presentasi semua diraih oleh mahasiswa FTP (Fakultas Teknologi Pertanian. Yaitu implementasi asap cair ke mitra UKM, pengawetan cabai, dan pengabdian masyarakat mengolah limbah pabrik tahu menjadi produk makanan bermutu dan bernilai jual tinggi.

Atas pergeseran juara umum pimnas, dikatakan dia ini sebagai pembelajaran untuk menerapkan strategi pembinaan yang baru supaya kualitas tahun depan bisa lebih baik. “Harapannya tahun depan kita rebut kembali piala pimnas,” jawab Wakil Dekan III FTP ini.

Sementara itu, Universitas Negeri Malang (UM) mendapat lima medali dari delapan tim yang lolos. Untuk presentasi mendapat satu perak dan dua perunggu. Sedang untuk poster mendapat dua emas.

Robby Wijaya, mahasiswa UM yang menjadi tim P MOAT menyatakan mendapat medali perak dari bidang kewirausahaan. “Juara 1 nya ITS. Persaingan memang terasakan sangat ketat,” ujar Robby kepada suryamalang.com lewat ponsel dalam perjalanan pulang ke Malang dari Jogjakarta bersama tim mahasiswa pimnas UM.

Di bidang kewirausahaan ada 60 tim dan dibagi dalam tiga kelas. Tiap kelas ada 20 tim. “Tim ITS tampil di hari pertama. UM hari kedua,” ceritanya. Perguruan tinggi besar banyak yang lolos di bidang kewirausahaan.

“Alhamdullilah dapat medali perak. Bagi teman-teman UM yang masih punya kesempatan nanti ikut pimnas, gali terus ide baru dan kreatif agar UM tetap bisa berlaga di pimnas,” pesannya. Tim Robby membawakan presentasi tentang P MOAT atau Portable Moth Attractor Tecnology.

Ini alat untuk penangkat ngengat yang kerap menyatroni tanaman bawang merah. Lampu menyala yang dibuat di limbah tempat bola tenis dilumuri lem minyak atsiri sehingga ngengat akan menempel kesana. Ngengat adalah musuh petani bawang merah karena bisa merusak rencana panen.

Sementara dua emas untuk poster mahasiswa UM adalah penelitian eksakta tentang nanocell dan smart composter. “Anak-anak sudah maksimal. Apalagi tiap perguruan tinggi pasti sudah mempersiapkan matang timnya,” tambah Prof Dr Samsul Hadi MPd, Wakil Rektor III UM.

Saat pemberangkatan, ia tidak pasang target pada tim. Namun hanya berpesan agar tim tampil lebih baik. “Tahun ini UM hanya delapan tim. Tahun lalu 14 tim. Ya memang beginilah persaingan di pimnas dari tahun ke tahun tentunya makin berat,” jawabnya.

Puncak acara pimnas ditutup oleh Prof Ainun Naim, Sekjen Kemenristekdikti oleh 136 perguruan tinggi se Indonesia dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1529 orang. Di pimnas ada tujuh bidang lomba.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/09/02/ugm-kalahkan-dominasi-universitas-brawjiya-di-pimnas-yogyakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published.