Terpilih Jadi Anggota ALMI, Dosen UM Dr Evi Eliyanah Ingin Memasyarakatkan Budaya Keilmuan

SURYAMALANG.COM | MALANG – Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), organisasi ilmuwan muda, resmi mengangkat badan pekerja periode 2020-2022 dan 15 anggota baru dalam sidang paripurna yang diadakan secara daring pada 12-13 Desember 2020.

Dari 15 anggota baru itu, satu di antaranya adalah dosen Universitas Negeri Malang (UM), Dr Evi Eliyanah, yang dikenal sebagai Direktur Kantor Urusan Internasional (KUI).

Di UM, baru Evi yang pertama kali yang masuk ALMI.

“Secara personal saya memiliki visi untuk memasyarakatkan budaya keilmuan dan perangai yang baik di berbagai jenjang pendidikan di Indonesia. Selain itu, saya juga ingin berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia yang setara dan inklusif,” jawab Evi pada suryamalang.com, Selasa (14/12/2020)

Evi masuk sebagai anggota bidang Ilmu Budaya.

Dijelaskan, proses masuknya saya melalui nominasi, skrining, dan voting.

Anggota ALMI menominasikan beberapa calon untuk mengisi posisi yang kosong.

Jumlah anggota ALMI hanya 50 orang dan dibatasi usia 45 tahun.

Saat akan ada posisi kosong ketika ada anggota yang sudah melewati batas usia, maka dilakukan pengisian dengan proses penjaringan calon.

“Begitu sudah terjaring calon, maka akan dilakukan screening, semacam uji kelayakan oleh panitia seleksi,” kata wanita berkacamata ini. Setelah itu, ALMI akan mengadakan pemungutan suara.

Dari 53 calon yang lolos dalam rekrutmen tahun 2020, dipilih 15 orang.

Dr Alan Frendy Koropitan, Ketua ALMI periode 2018-2020 membuka sidang paripurna 2020 sekaligus menyerahkan jabatan Ketua ALMI periode 2020-2022 pada Dr Sri Fatmawati, akademisi ITS Surabaya.

Kegiatan ALMI bertumpu pada empat kelompok kerja, yaitu Sains Garda Depan, Sains dan Masyarakat, Sains dan Kebijakan, dan Sains dan Pendidikan.

Kini ALMI didukung oleh 64 ilmuwan Indonesia muda dari berbagai berbagai lembaga pendidikan, seperti Unika Atma Jaya, UGM, Unhas, ITB,  ITS, Ubaya dll.

Dalam rilisnya, Prof Sangkot Marzuki, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Periode 2008-2018 dan pelopor pendirian ALMI dalam sambutannya menyoroti tantangan yang dihadapi Indonesia ke depannya, yaitu demokrasi yang masih dalam pembelajaran, diversitas etnik dan kultural, perkembangan ekonomi yang cepat, megabiodiversitas dan perubahan iklim.

Kemudian perubahan ekologi, masyarakat agrikultur, berkurangnya sumber bahan bakar fosil, wilayah cincin api (ring of fire), dan maritime continent.

“Sains dan teknologi mutlak dibutuhkan untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut”, tandas Sangkot.

Sumber | https://suryamalang.tribunnews.com/2020/12/15/terpilih-jadi-anggota-almi-dosen-um-dr-evi-eliyanah-ingin-memasyarakatkan-budaya?page=all