Seruan Civitas Akademika Universitas Negeri Malang Pada Presiden Jokowi , Kami Tidak Ikut-Ikutan

 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Civitas akademika Universitas Negeri Malang (UM) menyampaikan seruan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga cita-cita proklamasi dan reformasi melalui aksi bersama, Senin (5/2/2024).

Seruan yang disampaikan dalam aksi di depan Graha Rektorat UM itu diikuti 50 guru besar dan didukung oleh para kaprodi dan kepala departemen di UM serta mahasiswa. 

Ada lima hal yang disampaikan untuk Presiden dan dibacakan oleh Prof Hari Wahyono, jubir kegiatan itu.

“Kami tidak ikut-ikutan. Ini seruan moral kami pada Pak Jokowi,” jelas Hari Wahyono pada wartawan usai menyuarakan seruan bagi Presiden.

Ia menyebut meski di kegiatan seruan moral itu tidak ada Rektor UM, Prof Hariyono MPd, namun rektor merestui.

“Kebetulan Pak Rektor dan pejabat lainnya sedang ada kegiatan rapat di Batu,” jawab Gubes dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini.

Menurut Hari, seruan ini sebagai bentuk keperdulian UM pada kondisi Indonesia saat ini yang tidak sedang baik-baik saja apalagi kondisi demokrasi bangsa menjelang pemilu 2024.

Berikut ini isi seruan civitas akademika UM kepada kepada Presiden Joko Widodo :

“Seruan civitas akademika UM kepada kepada Presiden Joko Widodo untuk menjaga cita-cita proklamasi dan reformasi,”

Karena itu, segenap civitas akademika UM menyerukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Bangsa agar :

(1) bersikap lugas dan bertindak konsisten untuk menegakkan sendi kehidupan bernegara yang 
demokratis, beradab, bermartabat, dan berkeadilan substansial, melampaui sekadar proses 
demokrasi formal dan prosedural

(2) mengembalikan kepercayaan sebagai pemegang kekuasan yang selalu berlandaskan nilai-nilai 
Pancasila dan UUD 1945 demi keutuhan bangsa dan keberlangsungan Negara Kesatuan 
Republik Indonesia

(3) menunjukkan sikap kenegarawanan dengan berdiri di atas semua golongan dan menjauhkan 
diri dari sikap partisan dalam Pemilu 2024 serta perilaku nepo2sme dan oligarki dalam 
menyelenggarakan pemerintahan

(4) memelopori netralitas aparatur negara (ASN, TNI, dan POLRI) dan menghen2kan segala 
bentuk upaya yang mendukung dan memihak untuk pemenangan salah satu Pasangan 
Capres/Cawapres dan 

(5) menjadi panutan perilaku berakhlak mulia dan menjauhkan diri dari perilaku tidak terpuji 
dalam mengelola pemerintahan, termasuk dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum 2024.

Dengan ini kami menjunjung pentingnya keadilan, integritas, kredibilitas, dan transparansi dalam kepemimpinan nasional.

Dan nilai-nilai yang ditegaskan oleh Bung Hatta  tersebut selaras dengan nilai-nilai Pancasila yang dirawat dan diperjuangkan oleh UM dalam mengemban tugas membangun insan mulia, manusia Indonesia.

Memperhatikan itu, bahwa kegelisahan masyarakat yang makin meluas yang membuat situasi berbangsa dan bernegara terasa sedang tidak baik-baik saja. 

Serta suasana kurang kondusif menjelang Pemilu 2024 yang dilandasi perasaan mendapatkan perlakuan tidak adil oleh sebagian besar masyarakat dan menyaksikan perilaku menabrak etika dan kepatutan, praktik penyalahgunaan kekuasaan, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta oligarki yang berkelindan dalam kekuasaan. 

Karena itu diungkapkan keprihatinan mendalam atas kondisi itu.

Di mana ada perilaku kurang terpuji yang mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokrasi dan bermartabat.

Ada praktik culas orang-orang yang mabuk kekuasaan yang mengoyak nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. 

Serta perilaku yang menjauh dari nilai-nilai keberadaban, kejujuran, tanggung jawab, kekonsistenan, dan keteladanan yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan dan pendidikan
bangsa.

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2024/02/05/seruan-civitas-akademika-universitas-negeri-malang-pada-presiden-jokowi-kami-tidak-ikut-ikutan.