Sempat Canggung Adu Argumen, Lega saat Ungguli UGM

Sempat Canggung  Adu Argumen, Lega  saat Ungguli UGM, Jawa Pos Radar Malang 14 Agustus 2017

Sempat Canggung Adu Argumen, Lega saat Ungguli UGM, Jawa Pos Radar Malang 14 Agustus 2017

Download  Jawa Pos Radar Malang 14 Agustus 2017

Arek-Arek Malang yang Jadi Juara MTQMN XV 2017

Kontingen di KotaMalang mendominasi ajang Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XV 2017. Siapa saja mereka?

Berlatih Keras selama Lima Bulan

MESKI sudah lebih dari sepekan berlalu, Nuriyatul Hidayah masih terbayang momen saat menerima piala juara I Lomba Debat Kandungan Alquran dalam Bahasa Arab di gedung Graha Cakrawala UM pada 3 Agustus lalu. Apalagi, juara itu dia raih setelah se-belumnya melakukan persiapan selama berbulan-bulan.

Pada lomba yang berlangsung sejak28 Juli itu, Nuriya-sapaan akrabnya-berpasangan dengan Fahrur Rozi. Dia dan rekan satu timnya itu ditun tut untuk memberikan argumen yang tepat terkait permasalahan yang dibahas berdasarkan Alquran. Waktu itu, untuk satu tema,
Nuriya-Fahrur serta peserta lainnya mendapatkan waktu 15 menit.

“Tema yang diberikan itu spontan. Jadi, barns cari argumen yang tepat. Kami barns bermain dengan logika dan dikaitkan dengan dalil Alquran,” jelas mahasiswi Fakultas Sastra UniversitasNegeri Malang (UM) ini saat ditemui di Pondok Pesantren Salafiyyah Putri (PPSP) A1 Ishlahiyyah, Jalan Galunggung, Kota Malang, kemarin (13/8).

Model kompetisi seperti ini, bagi Nuriya, masih tergolong baru. Sebab, biasanya, pada kompetisi yang pernah dia ikuti, panitia sudah “membocorkan” temanya terlebih dulu. Jadi, para peserta punya persiapan lebih panjang sebelum debat dimulai.

Di MTQMN XV 2017, para peserta d ebat dituntut untuk lebih spontan. Apalagi, selama kompetisi, peserta juga tidak diper-bolehkan membawa smartphone. “Nggak bisa browsing dalil (lewat HP). Hants hafal di luar kepala,” jelas gadis berusia 22 tahun ini.

Tapi, format kompetisi yang seperti itu membuatnya tertan-tang. Greget kompetisi pun disebutnya meningkat bila di-bandingkan gelaran tahun-tahun sebelumnya.

Dalam enam kali kesempatan debat di ajangMTQMN XV 2017, Nuriya dan Fahrur mampu tampil konsisten. Perolehan poin mereka stabil dan uneeul atas kontingen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.

Anak kedua dari pasangan Mukhlasin dan Ummul Faizah itu menerangkan, keberhasilannya kali ini diraih lewat perjuangan yang keras. “Kami telah melakukan persiapan selama lima bulan. Dua minggu sekali pash latihan,” ujar perempuan yang pernah menjuarai Lomba Debat Kandungan Alquran MTQ XI UM, 2015 lalu.

Persiapan matang itu dilakukan bukan tanpa alasan. Yakni, demi mempertahankan predikat juara bertahan yang sudah diraih UM selama dua tahun bermrut-turut.

Selain itu, Nuriya punya misi mulia di balik keikutsertaannya pada ajang MTQMN XV 2017. “Saya ingin membumikan Al¬quran di ranah kampus internal dan Indonesia,” ujarnya.

Juara di MTQMN XV 2017 memang menjadi prestasi puncaknya selama ini. Tapi, dia berharap, itu bukanlah kesempatan terakhir baginya untuk berprestasi. “Sava ingin bertanding di ajang debat internasional.” pungkas dia nun£’ka<;rtia. ffis c2 mufl

Leave a Reply

Your email address will not be published.