Sambut Ribuan Maba dan Launching Dies Natalis

MALANG KOTA – Universitas Negeri Malang (UM) menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Ke merdekaan Republik Indonesia (RI) di Stadion Cakrawala UM kemarin (17/8). Lebih dari 10 ribu peserta upacara yang terdiri dari mahasiswa baru (maba), dosen dan tenaga ke pendidikan UM turut m e m e r i a h k a n gelaran itu.

Tak hanya mempe ringati HUT Kemer dekaan RI, kegiatan itu juga di barengi dengan pembukaan Pe ngenalan Kehi du pan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2022. Sekaligus bersamaan dengan agenda launching Dies Natalis ke-68 UM.

DARI UM UNTUK INDONESIA: Pengibaran bendera merah putih dalam rangkaian upacara bendera HUT ke77 RI di Stadion Cakrawala UM, kemarin pagi

Rektor UM Prof Dr AH Rofi’uddin MPd mengatakan tema HUT Kemerdekaan ke77 sangat relevan dengan berbagai upaya yang dilakukan UM dalam meraih mimpi besarnya. Yakni, UM sebagai GuRu (Unggul dan Rujukan) Asia dan dikenal dunia. Upaya itu dilakukan melalui berbagai program strategis dan inovatif untuk terus berprestasi. Baik di tingkat nasional maupun internasional.

”Momentum kemerdekaan ini kami akan mendorong mahasiswa, supaya bisa menumbuhkan semangat dirinya untuk bisa sukses belajar, agar nanti mereka berkontribusi lebih banyak untuk negeri,” pesannya.

Lebih lanjut, ada tantangan terbesar bagi UM dan Perguruan Tinggi (PT) lainnya di masa dua tahun terakhir ini. Yakni bagaimana UM bisa menyelenggarakan pem belajaran yang berkualitas dalam konteks pandemi Covid-19. ”Dalam konteks ini, Insya Allah UM merupakan perguruan tinggi yang mapan. Karena inovasi di b i d a n g pembelajaran telah terjadi jauh sebelum Covid-19 menerpa dunia,” katanya.

Inovasi yang dimiliki UM di antaranya Sipejar, yaitu sistem inte grasi pem belajaran luring dan daring. Demikian juga dengan Siakad, UM mengemasnya dalam bentuk sistem administrasi dan manajemen secara digital.

”Dan masih banyak lagi inovasi-inovasi digital lainnya yang telah UM kembangkan. Bukan karena desakan Covid-19, melainkan dalam konteks inovasi digital, yang mau tidak mau, setiap individu akan berinteraksi dengan hal itu. Inovasi UM ini juga sesuai dengan tagline UM Excellent in Learning Innovation, inovasi merupakan keharusan bagi seluruh sivitas UM,” terang Rofi’uddin.

Sebagai kampus berstatus PTNBH, UM sangat dekat dengan tuntutan inter nasionalisasi. Oleh karenanya, UM telah ditarget oleh Dirjen Ristekdikt bahwa 2024 nanti, UM harus berada di posisi -1000 WUR (World University Ranking). Indikatornya pun sangat spesifik. Yakni melibatkan berbagai peran, baik dosen, mahasiswa, tenaga pendidik, bahkan infrastruktur kelembagaan.

”Potensi kami sangat memadai. Dosen kami sebanyak 1.118 orang, dengan 105 Profesor (termasuk 2 profesor baru dan 1 profesor yang wafat). Jumlah tendik kami sebanyak 973 orang. Mahasiswa kami sebanyak 37.726 orang,” katanya.

Menurut Rofi’uddin, untuk menuju internasionalisasi, UM sangat potensial. ”Dengan semangat kooperatif, kolaboratif, serta semangat bekerja dan belajar dengan cara yang tidak biasa namun tetap in line dengan regulasi yang berlaku, semuanya akan mudah diraih,” harapnya.

Dalam peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI kali ini, ada beberapa dosen dan tendik UM yang mendapatkan pe nganugerahan tanda kehor matan dari Presiden Joko Widodo. Di antaranya, 66 tenaga dosen dan tendik UM mendapatkan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun. Selain itu, Satyalancana Karya Satya 20 Tahun juga diberikan untuk 55 orang. Serta Satyalancana Karya Satya 30 Tahun untuk 135 orang.

”Kami ucapkan selamat atas penganugerahan tersebut, semoga dapat menjadi ins pirasi dan teladan bukan hanya untuk Pegawai Negeri Sipil yang lainnya, tapi juga untuk seluruh sivitas Universitas Negeri Malang,” harap Rofi’uddin. (bin/dik)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/malang-raya/kota-malang/18/08/2022/sambut-ribuan-maba-dan-launching-dies-natalis/