PTN Akan Sanksi Sekolah. surya, 8 Juni 2016

PTN Akan Sanksi Sekolah. surya, 8 Juni 2016

PTN Akan Sanksi Sekolah. surya, 8 Juni 2016

PTN Akan Sanksi Sekolah

701 Galon Maba 3 PTN Mundur

MALANG, SURYA – Sebanyak 701 calon mahasiswa bam di tiga Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang memutuskan tidak registrasi ulang SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguman Tinggi) pada 31 Mei 2016. Pihak kampus mempertimbangkan memberi sanksi terhadap sekolah asal para calon maba
yang mundur itu.

Dari data yang dihimpun Surya, di Universitas Negeri Malang (UM), dari 2.604 orang yang diterima, hanya 2.269 orang yang reĀ¬gistrasi ulang atau 335orang tidak registrasi.

Sedangkan di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki), dari 955 orang yang diterima di jalur SNMPTN, yang daftar ulang sebanyak 669 orang atau 86 orang tidak daftar ulang.

Sedang di Universitas Brawijaya (UB) ada 80 orang tidak datang untuk registrasi ulang SNMPTN. “Yang mengisi berkas ada 4.794 orang, Namun yang daftar ulang ada 4.714 orang. Jadi yang daftar ulang 93,6 person,” jelas Prof Dr Kusmartono, Wakil Rektor I UB ketika ditemui di kantomya, Selasa (7/6).

Sementara di UM, sebanyak 12 person tidak daftar ulang SNMPTN
atau sebanyak 335 calon maba. Sedangkan di UIN Maliki, ada 30 person calon maba tidak registrasi atau sekitar 286 orang.

“Penyebabnya kenapa, masih du-gaan-dugaan. Sebab sampai saat ini belum ada surat pengunduran diri secara resmi,” tambah Dr Zainuddin, Wakil Rektor I UIN Maliki terpisah.

Pertimbangkan Sanksi

Prof Dr Hariyono MPd, Wakil Rektor I UM, menjelaskan, sejumlah calon maba memberi alasan mereka diterima di sekolah kedinasan atau diterima bekerja. Namun ada juga beberapa calon maba yang belum melakukan pemberitahuan resmi kenapa mundur.

“Jadi gak tahu juga alasannya pastinya. Apa tidak cocok dengan pilihannya?” terka Hariyono.

Dengan ketidakjelasan alasan mengundurkan diri tersebut. Namun sekolah asal calon maba yang mundur itu bisa kena sanksi. PTN akan mempertimbangkan kembali untuk menerima atau menolak siswa dari sekolah asal calon maba mundur itu, pada SNMPTN tahun mendatang.

“Sebab kan merugikan sekolah-sekolah lain,” kata Hariyono.

Dijelaskan Hariyono, pihaknya tengah mempertimbangkan sanksinya.
“Masih didiskusikan lagi,” katanya.

Yang jelas, dari sisa kuota SNMPTN akan dilimpahkan ke SBMPTN segera.

Sementara Kusmartono mengatakan, belum mengetahui sekolah asal
calon maba yang tidak registrasi itu karena belum direkapitulasi. “Ke
depan akan dirumuskan, jadi faktor koreksi buat sekolah bersangkutan,”
tegas Kusmartono.

Pihaknya masih memberi toleransi misalnya, dari satu sekolah yang diterima 10 orang, namun yang tidak daftar ulang hanya satu orang. “Maka ada sanksi berat,” terangnya.

Menurut guru besar Peternakan UB ini, dalam minggu ini ia berharap pihaknya sudah mengetahui secara detil nama calon maba yang
mundur dari SNMPTN. Sebab, kuota SNMPTN itu akan dialihkan ke SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguman Tinggi Negeri).

“Tahun ini yang mengundurkan diri relatif kecil. Tahun lain hingga sekitar 10 persen,” kata Kusmartono.

Meski demikian, calon maba yang mundur ini tidak merata di banyak fakultas. “Misalkan, di Fakultas Agrokomplek yang mundur sekitar 20 persen,” kata dia.

Sementara di prodi favorit seperti Kedokteran UB, tidak ada calon maba yang mundur. Namun di Prodi Keperawatan Banyak yang mundur. Sedang di jurusan akutansi, tidak ada yang mundur.

Sedang di UM, ada tiga prodi yang peserta SNMPTN-nya daftar semua. Yaitu di Desain Gratis, Teknik Informatika dan Matematika. Sedang di prodi favorit manajemen, dari 101 yang diterima, hanya sembilan orang yang tidak daftar ulang. (vie)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.