Kuota Kosong Dilimpahkan ke SBMPTN. Malang Post, 8 Juni 2016

kuota kosong._1

Kuota KosongDilimpahkan ke SBMPTN. Malang Post, 8 Juni 2016

Kuota KosongDilimpahkan ke SBMPTN. Malang Post, 8 Juni 2016

KosongDilimpahkan ke SBMPTN. Malang Post, 8 Juni 2016

Malang– Pendaftaran ulang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bagi peserta yang lolos, bertepatan dengan pelaksanaan ujian Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), 31 Mei 2016 lalu. Namun, dari jumlah keseluruhan peserta yang lolos masih ada segelintir siswa yang tidak melakukan proses registrasi. Ada yang memiliki alasan jelas karena lolos sekolah kedinasan, ada pula yang tanpa alasan.

Wakil Rektor I Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Hariyono, M.Pd yang juga Ketua Pelaksana Panitia Lokal (panlok) 55 menegaskan, program studi yang tidak diproses daftar ulang oleh peserta yang lolos SNMPTN, akan dilimpahkan pada penambahan kuota di jalur SBMPTN.

“Pengalihan kuota tunggu SK. Aturannya, data dilimpahkan ke rektor dulu baru ke panitia pusat, nanti panitia pusat yang menentukanjumlah kuota yang dialihkan” jelasnya.

Hariyono menambahkan, tujuan dari penerapan kebijakan tersebut adalah untuk pemenuhan kebutuhan kuota dan masing-masing universitas. “Sehingga sudah bisa ditentukan penambahan kuota untukjalur SBMPTN nanti ada berapa,” lanjutnya.

Sementara di UM, mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN sebanyak 2.604, namun yang melakukan proses daftar ulang hanya sebanyak 2.269 mahasiswa. Ada 12 persen. Angka tersebut dinilai turun,
sebab tahun lalu prosentase peserta yang tidak daftar ulang SNMPTN sebesar 15 persen. Hanya saja, hingga kemarin, pihak rektorat UM masih belum mendapat data terkait detail program studi mana saja yang ditinggalkan pemiliknya.

Konsekuensi dari keputusan siswa tersebut, UM akan menjadikan bahan pertimbangan bagi sekolah asal siswa yang tidak mengikuti prosedur daftar ulang, pada pelaksanaan SNMPTN tahun depan. “Akan ada catatan khusus bagi sekolah-sekolah yang siswanya diterima jalur SNMPTN tetapi tidak di-
manfaatkan, karena ini merugi-kan sekolah lain,” jelasnya.

Oleh karena itu, evaluasi pada proses pelaksanaan SNMPTN tahun depan akan diperketat. “Sekarang kami masih mendiskusikan bentuk sanksi kepada sekolah,” lanjumya.

Sementara itu. Prof. Dr. Ir. Kusmartono, Wakil Rektor I Universitas Brawijaya (UB) mengatakan, dari 4.794 peserta yang lolos jalur SNMPTN UB, 4.714 peserta yang datang mengurus proses daftar ulang.

Sama halnya dengan UM, UB juga akan menyatakan ketegasan dengan memberi sanksi kepada sekolah asal peserta yang tidak melakukan
registrasi SNMPTN. Kusmartono menjelaskan, bagi peserta yang mengundurkan diri tanpa kejelasan, maka secara tegas pihak UB akan memberikan sanksi ke sekolah dengan membatasi penerimaan mahasiswa melalui jalur SNMPTN dari sekolah tersebut.

Namun, apabila ada yang mengundurkan diri dengan alasan jelas, maka UB dapat menolerir. “Misalkan diterima di Akademi Polisi (Akpol) atau sekolah kedinasan lain, masih ada toleransi,” jelasnya. Upaya tersebut dilakukan UB agar memberi efek kepada peserta lolos SNMPTN agar bertanggung jawab atas keputusan yang telah mereka ambil.

Kusmartono mernaparkan, kebanyakan peserta yang tidak melakukan registrasi adalah mereka yang memilih prodi UB sebagai pilihan kedua. Dari
kasus tersebut, hal ini akan menjadi evaluasi pada pelaksanaan SNMPTN maupun SBMPTN tahun mendatang.

“Tahun lalu juga begitu. Yang tidak registrasi yang pilihan kedua. Ini bisajadi bahan evaluasi untuk tahun depan, selain pertimbangan akademik, pertimbangan lain yang diterima adalah mereka yang mengambil prodi pertama agar bisa masuk UB,” ungkap Kusmartono.

Hingga kemarin, Kusmatono belum mendapat data rinci program studi mana saja yang tidak diproses oleh peserta SNMPTN yang lolos. Hanya saja, ia menargetkan, sebelum tanggal 10 Juni 2016 data tersebut sudah dapat diserahkan ke panitia pusat, untuk selanjutnya diproses untuk menentukan tambahan kuota SBMPTN diUB.

Sedangkan mahasiswa baru yang tidak melakukan proses daftar ulang SNMPTN di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, sebanyak 286 siswa. Dari siswa yang diterima beijumlah 669 mahasiswa.

Wakil Rektor I UIN, Dr. Zainuddin mengatakan, diduga hal tersebut karena peserta didera rasa bimbang telah memilih prodi di UIN. “Bisa jadi ikut-
ikutan teman, begitu sudah lolos ragu. Ada juga yang ikut pilihan
orang tua,” jelasnya.

UIN juga akan memberi sanksi tegas kepada peserta pendaftar SNMPTN yang tidak mengikuti prosedur daftar ulang. “Sama seperti dua kampus negeri lain, kami juga akan mempertimbangkan sekolah asal peserta,” ujamya. Prodi yang tersisa dari jalur SNMPTN juga akan dilimpahkan ke penambahan kuota SBMPTN. “Untuk berapanya saya masih belum menghitung, nanti akan ada laporan lagi,” papamya. (nia/han)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.