Profil Sohila Ahmad Esmatt, Mahasiswa Mesir Ini Bingung Di Kelas Jika Temannya Berbahasa Jawa

SURYAMALANG.COM, MALANG – Sohila Ahmad Esmatt (28) merupakan mahasiswa internasional di Universitas Negeri Malang (UM).

Ia sedang menyelesaikan S2 Bahasa Arab dan berasal dari Mesir. Ia kuliah di UM karena mendapat beasiswa KNB (Kemitraan Negara Berkembang). 

“Saya baru semester dua dan di Malang mulai Februari 2022,” kata Sohila pada suryamalang.com pada Jumat lalu (18/3/2022).

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati/Sohila Ahmad Esmatt, 28, merupakan mahasiswa internasional di Universitas Negeri Malang (UM). Ia sedang menyelesaikan S2 Bahasa Arab dan berasal dari Mesir. Ia kuliah di UM karena mendapat beasiswa KNB (Kemitraan Negara Berkembang).  

Ia baru saja didapuk menyanyi lagu “Ayat-Ayat Cinta” milik Rossa saat wisuda ke 110 di Graha Cakrawala.

“Masyaallah, lagu-lagu Rossa itu enak-enak sekali,” kata dia. 

Ia kemudian menceritakan pengalaman kuliahnya di UM.

“Saya masuk di kelas reguler,” jawabnya.

Selama satu semester sebelumnya, Sohila kuliah daring. Begitu mengikuti kuliah luring, ia mendapat pengalaman menarik.

“Saya satu semester belajar Bahasa Indonesia di Mesir. Tapi saat kuliah, percakapan teman-teman dan dosen pakai Bahasa Jawa,” katanya sambil tertawa.

Ia mengaku sempat bingung.

“Kok beda ya yang saya pelajari,” jawabnya.

Hal ini karena dalam percakapan sehari-hari, mahasiswa umumnya memakai Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.

Maka ia tak segan bertanya pada teman-temannya di kelas tentang Bahasa Jawa.

“Ternyata inggih itu iya,” ceritanya.

Karena ia baru datang Februari, ternyata juga banyak PR-PR yang harus dikerjakan. 

Dikatakan, ia senang di Malang. Kebetulan adiknya juga mendapat beasiswa yang sama. Tapi adiknya di UMM.

Karena saya ingin tinggal bersama saudara saya, kami kos. Meski asrama UM bagus sekali. Tapi karena beda universitas dengan sang adik, ia memilih tinggal di luar asrama. “Saya juga cocok dengan hawa Malang,” jelasnya. 

Bahkan pernah saat hujan, ia merasakan hujan. Sohila mengatakan selama di Malang akan memanfaatkan waktunya untuk belajar budaya dan bahasa Indonesia. Dengan cara itu, ia bisa lebih lancar berbahasa Indonesia.

“Saya juga senang dengan wajah orang Indonesia. Tapi orang Indonesia suka dengan hidung saya. Katanya mancung,” jawabnya.