Penerima Habibie Awards Meninggal

Jumat, 11 September 2020 06:40

Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) dari Prodi Kimia FMIPA, Prof drs Effendy MPd PhD meninggal dunia, Kamis (10/9/2020) di RSSA Kota Malang.

Dia dikenal sebagai ahli kristalografi dan pernah menerima Habibie Awards 2012.

tribunnews

Almarhum Prof Drs Effendy MPd PhD, guru besar Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. (IG UM)

Ifa Nursanti, Kasubag Humas UM menyatakan meninggalnya almarhum bukan karena Covid-19.

“Tapi karena sepsis dan multiple organ failure,” jelas Ifa pada suryamalang.com, Kamis (10/9/2020).

Dosen Kimia ini meninggal pukul 08.30 WiB dalam usia 64 tahun. Ia dimakamkan di Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Sehari-hari ia mengajar untuk mahasiswa S1, S2, dan S3 di Kimia FMIPA UM. Rumahnya memang di Bululawang.

Pernah suryamalang.com berbincang dengannya pada Januari 2017 tentang kiprahnya di ruang kerjanya.

Selain berbincang soal buku ajar Kimia, ia ternyata masih senang naik angkot saat ke kampus dari rumahnya di Bululawang.

Alasannya ia malas memakai kendaraan pribadi karena problem macet di jalan.

Dari Bululawang ke kampus setidaknya perlu naik angkot dua kali dalam perjalanan waktu yang lama.

Saat itu ia menceritakan tentang buku-buku Kimia yang ditulisnya untuk SMA/MA disertai pesan moral dengan penyisipkan kisahnya bagaimana mendapatkan Habibie Awards.

Sebab ia berhasil mempublikasikan 600 senyawa baru di jurnal internasional dan meraih berbagai penghargaan internasional.

“Tujuannya bukan untuk pamer diri. Tapi agar siswa termotivasi dari bukunya dan menyukai belajar kimia,” akunya waktu itu.

Banyak buku yang dihasilkan karena ia konsisten menulis pada dini hari. Karena naik angkot, sampai Bululawang sudah petang dan biasanya sudah capek.

Almarhum kelahiran 29 September 1956 ini selain menulis buku Kimia tingkat SMA juga perguruan tinggi.

Awal menulis buku mapel ternyata saat ditugasi menelaah buku kimia yang akan diterbiitkan.

Hasilnya banyak buku kimia yang tidak memenuhi. Misalkan dari sisi konsepnya. Maka ia menulis agar ada pembandingnya yang lebih baik.

Saat ada RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional), buku kimianya dipakai siswa RSBI dalam Bahasa Inggris.

Dijelaskan dia, menulis buku adalah tanggungjawab ilmuwan untuk bangsanya. Sedang dari sisi agama Islam, untuk mendapatkan pengetahuan, maka perlu membaca.

Maka ia merasa berkewajiban memberikan buku yang bermanfaat pada masyarakat. Almarhum menyukai Kimia saat duduk di SMA Muhammadiyah 1 Malang.

Cara mengajar gurunya yang enak membuatnya suka Kimia. Ia dikukuhkan sebagai profesor di UM pada 2003.

Di IG UM, banyak yang menyampaikan duka cita, termasuk para mahasiswa yang merasa almarhum adalah dosen favorit karena cara mengajarnya enak.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Berita Malang Hari Ini Jumat 11 September: Keputusan PKS di Pilbup & Peraih Habibie Awards Meninggal, https://suryamalang.tribunnews.com/2020/09/11/berita-malang-hari-ini-jumat-11-september-keputusan-pks-di-pilbup-peraih-habibie-awards-meninggal?page=all.