Peluang Investasi Pasca Pemilu Menurut Prof Dr Imam Mukhlis, Ekonom UM

 

SURYAMALANG.COM, MALANG  -Ekonom Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Imam Mukhlis SE MSi memberi pandangannya tentang peluang investasi pasca pemilu. Menurutnya, peluang investasi pasca pemilu ini kan dipengaruhi juga oleh kondisi perekonomian nasional.

“Stabilisasi ekonomi dalam pemilu ini teruji pasca pemilu ini walaupun sudah ada quick count, real count. Tapi tetap harus menunggu kepastian dari lembaga resmi, KPU,” kata Prof Imam pada suryamalang.com, Kamis (22/2/2024).

Dikatakan, kegiatan investasi itu memang terkait  dengan fasilitas ekonomi. “Sekarang kalau saya lihat itu, investor besar itu masih wait and see pasca pemilunya seperti apa. Namun dilihat secara global, kondisi ekonomi di luar negeri juga tidak baik-baik saja. Seperti di Jepang dan Inggris. Saya dapat informasi mengalami resesi. Juga kondisi ekonomi luar negeri juga masih mendapat ketidakpastian geopolitik yang memanas,” jawabnya.

Ia menyebut seperti di Timur Tengah juga Eropa. Namun untuk ekonomi Indonesia dilihatnya masih disyukurinya karena pada 2023 lalu, pertumbuhan ekonomi masih lima persen. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia ada optimisme pasar terkait kondisi Indonesia saat ini. Salah satu kekuatan Indonesia menurutnya di sektor konsumsi dalam negeri. Potensi ini luar biasa dalam menopang pertumbuhan ekonomi makro.

Peluang Investasi Pasca Pemilu Menurut Prof Dr Imam Mukhlis, Ekonom UM

um/Ekonom Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr Imam Mukhlis SE MSi 

“Sehingga menurut saya, peluang-peluang potensi investasi masih sangat terbuka lebar. Tapi kan masih wait and see di sektor politik dalam negeri. Dari sisi eksternal, kondisi ekonomi mengalami ketidakpastian juga memberi dampak di beberapa negara termasuk di Indonesia. Dimana Indonesia mengandalkan pangsa luar negeri untuk menggerakkan ekonomi domestik,” kata dia.

Namun untungnya ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi yang cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang mencapai lima persen. ” Jadi, menurut saya, peluang investasi itu masih ada. Baik secara sektoral dan regional berbasis pada konsumsi itu. Konsumsi itu beragam. Ada konsumsi elektronik, otomotif, pangan yang bisa menjadi peluang bagi daya tarik investasi di dalam negeri Indonesia,” ujar dia.

Di sisi lain, pemda juga harus berupaya mempromosikan potensi di daerahnya. “Dengan kondisi ekonomi seperti ini, anggaran negara dan daerah kan harus dikelola semaksimal mungkin. Supaya rintangan yang ada itu mampu mendorong pertumbuhan dan stabilitas ekonomi. Nah peluangnya pada ekonomi daerah. Jika bicara ekonomi daerah, maka bicara tentang ABPD-nya. Juga pertumbuhan ekonomi daerahnya,” tambahnya

Sehingga kekuatan ekonomi daerah yang dimotori oleh pemda bisa menstimulasi berkembangnya ekonomi dalam negeri, terutama di daerah. Contohnya di daerah ada pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, misalkan investor ingin investasi di sektor pariwisata dan UMKM bisa memfasilitasi investasi di daerah. Dikatakan, bicara investasi itu dari luar juga domestik/dalam negeri. Yaitu oleh pemerintah juga sektor swasta. 

Tapi kalau dari pemerintah, keuangan negara juga  terbatas. Maka investasi bisa dilakukan individu baik dalam dan luar negeri. “Kita juga berharap meski iklim ekonomi luar negeri sedang tidak baik saja, maka tetap ada dana yang mengalir ke negara kita yang bernama capital flow. Sehingga bisa jadi insentif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jawab profesor dari FEB UM ini.

Adanya isu industri PMA yang akan ekspansi ke negara lain, itu juga menyangkut daya saing. Ini terkait pada strategi masing-masing negara berbeda. Ada yang berani memberi insentif bagi investor asing untuk menanamkan modalnya. Seperti memberi kemudahan. Dimana bagi investor bisa mengurangi biaya sehingga produknya berdaya saing.

Itu juga menjadi prioritas negara Indonesia agar menyederhanakan birokrasi dan insentif. Tak hanya di fiskal tapi juga lainnya agar jadi daya tarik bagi investor seperti dari China dan Jepang supaya masuk ke daerah di Indonesia. Ia memberikan pesan bagi pemda di Jatim untuk mengembangkan potensi investasinya. Sebab ada kewenangan-kewenangan dari pemerintah provinsi juga di daerah-daerah dalam memberikan perizinannya. 

“Yang perlu diperhatikan adalah memfasilitasi investasi di daerah itu dibuka sedemikian besar. Namun itu kan tergantung pada APBD masing-masing untuk menyiapkan sarpras itu,” ujarnya. Maka dibutuhkan peran serta masyarakat agar bisa memberikan daya tarik bagi pasar untuk berkontribusi dalam perekonomian  di daerah. Selain itu, pemda harus atraktif untuk promosi sektor potensial di masing-masing daerah. 

Seperti di daerah ada memiliki potensi alam, wisata harus terus menerus dipromosikan agar mendatangkan konsumen. Selanjutnya diharapkan akan dilirik investor. Maka daerah harus memiliki kemampuan inovasi. Ia mencontohkan di Malang selatan. Dimana sudah ada JLS, jalan provinsi dan nasional. Tinggal bagaimana agar masyarakat dan pemda untuk menjual ini. 

“Agar tidak hanya datang saat libur saja tapi datang kesana buat menginap. Sehingga datang investor untuk membangun hotel, restoran, jasa transportasi, UMKM dan lainnya,” pungkasnya.

Sumber|https://suryamalang.tribunnews.com/2024/02/22/peluang-investasi-pasca-pemilu-menurut-prof-dr-imam-mukhlis-ekonom-um.