Panen Listrik dari Pohon Sengon

Surya 19 juli 2016_1

Surya 19 Juli 2016

Surya 19 Juli 2016

 

 

 

 

19 Juli 2016o0005

Surya 19 juli 2016

Panen Listrik dari Pohon Sengon

Artikel : MUHAMMAD FIKRI ABDUL JAUL Mahasiswa 
Teknik Elektro Universitas Negeri Malang

TUMBUHAN menghasilkan oksigen hal biasa.Bagaimana bila tumbuhan mampu menghasilkan listrik? Terdengar mustahil, tetapi inilah basil penelitian tiga mahasiswa teknik elektro Universitas Negeri Malang, Risky Fajar Arifin, Lukas Adi Nugroho, dan Muhammad Fikri Abdul Jalil,

Dibimbing Dr Muladi ST MT, ketiganya tergabungĀ  dalam tim PKM-Penelitian yang didanai Kemenristekdikti tahun 2016 menawarkan judul Studi Eksperimental untuk Mengetahui Efek Variasi Bahan Elektroda Serta Variasi Jarak Antar Elektroda terhadap Kelistrikan yang Dihasilkan oleh TumbuhanHidup.

Jumat, 10 Juni 2016, mereka melakukan penelitian di hutan Desa Buring, Kecamatan Kedung Kandang, Malang. Beberapa peralatan penelitian yang mereka bawa meliputi palu, multimeter digital, meteran, kabel dan elektroda.Penelitian dilakukan pada pohon sengon yang banyak tumbuh di Sana, Penelitian ini mengguriakan variasi bahan elektroda serta variasi jarak antar elektroda pada pengukuran potensial listrik tumbuhan.

Penelitian dilakukan dengan menancapkan elektroda positif pada batang pohon dan elektroda negatif pada tanah di sekitar akarya.

Kemudian kedua elektroda tersebut dihubungkan dengan multimeter digital untuk menampilkan nilai tegangan listrik yang dihasilkan. Elektroda yang digunakan meliputi tembaga (Cu), emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), seng (Zn), dan aluminium (Al). Terminal positif dan negatif dari elektroda ditentukan berdasarkan potensial elektro kimianya pada deret volta. Pasangan elektroda tersebut yaituCu-Fe, Au-Zn
dan Ag-Al.

Variasi jarak antar elektroda diberikan mulai dari 0.5m, 1 m dan 1.5m. SetiapĀ  variasi dalam pengukuran dilakukan selama 10 menitdengan mencuplik data setiap2 menit.

Ditemukan bahwa kombinasi elektroda Au Zn dengan jarak antar elektroda sebesar 0,5 m menghasilkan tegangan rata-rata tertinggi sebesar 750 mV. Sedangkan elektroda Ag-Al, dan Cu-Fe pada jarak antar elektroda masing-masing sebesar 0.5
m dan 1.5 m menghasilkan tegangan rata-rata sebesar 432.3 mV dan 309.96 mV.

Secara umum disimpulkan, bahwavariasi bahan serta jarak antar elektroda mem-
pengaruhi besarnyategangan dan tingkat kestabilannya. Di mana urutan elektroda terbaik, yaitu Au-Zn, Ag-Al dan Cu-Fe.

Sedangkan ketika jarak antar elektroda ditambah, maka tegangan cenderung akan bertambah pula.

Energi ini perlu diterap kembangkan karena merupakan sumber energi yang praktis dan ekonomis karena tidak mahal pada biaya instalasi maupun operasionalnya sehingga energi ini tidak hanya renewable dan sustainable, tetapi juga available for everyone.(http://surabaya.tribunnews. com/2016/06/26/mahasis-wa_universitas-negeri-malang-ini-panen-Ustrik-dari-pohott’-sengon)

Leave a Reply

Your email address will not be published.