Mahfud MD : Indonesia Bersatu Karena Pancasila

Mahfud MD : Indonesia Bersatu Karena Pancasila, Malang Post 6 Oktober 2017

Mahfud MD : Indonesia Bersatu Karena Pancasila, Malang Post 6 Oktober 2017

Download Malang Post 6 Oktober 2017

MALANG- Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia kerap mendapatkan pujian dari masyarakat dunia karena punya peran kuat dalam mengikat perbedaan di Indonesia. Terdiri dari banyak pulau, suku, agama, dan budaya, masyarakat Indonesia bersatu dengan Pancasilanya.

“Masyarakat Lebanon yang terdiri dari berbagai agama saja masih belum bisa bersatu dan masih perang terus. Sementara di Indonesia, ribut sebentarkemudian selesai,” ujar Prof. Dr. Moh. Mahfud MD., S.H. saat mengisi Seminar Nasional bertajuk Merajut Kebhinekaan, Meneguhkan Karakter Ke-Indonesiaan di Graha Cakrawala, UM, kemarin (5/10)

Menurutnya, Indonesia dapat bersatu karena memiliki Pancasila. Indonesia, merupakan satu-satunya negara, yang kemerdekaanya dibentuk oleh perjuangannya sendiri.

Meski begitu, lanjutnya, berbagai kritik kerap disampaikan pada budaya Indonesia, diantaranya oleh Mochtar Lubis yang pernah menulis enam ciri masyarakat Indonesia, diantaranya suka berbohong tidak mau bertanggung jawab, ingin disanjung, percaya takhayul, kreatif, dan mudah menyerah. Mohammad Hatta. di tahun 1974 juga pernah menyebut Indonesia memiliki budaya korupsi.

“Bila mengatakan bahwa korupsi sebagai budaya, maka kita wajib berputus asa karena budaya tidak bisa dipeibaiki karena merupakan warisan dan dikristalkan. Berubahnya lama sekali. Masak kita mau percaya kalau bangsa Indonesia ini korup?” ujarnya.

Mahfud kemudian mengatakan, bila apa-yang disampaikan oleh Mohammad Hatta dan Moctar Lubis merupakan suatu peringatan bahwa diantara budaya-budaya yang adiluhung, terdapat sifat-sifat tidak permanen dan bukan merupakan ekspresi dari’kebudayaan bangsa Indonesia.

Dikatakan oleh Mahfud, Pancasila merupakan kristalisasi dari kebudayaan Indonesia. Sebagai contoh yakni demokrasi di Indonesia, dimana pemenang ditentukan oleh banyaknya suara.

“Namun tidak sekadar itu, demokrasi melalui proses yang panjang dan diikuti dengan musyarawah, oleh karena itu Indonesia menganut demokrasi permusyawaratan,” ujarnya.

Selain itu, konsep hukum di Indonesia juga mengedepankan restorative justice, yang bukan berfokus untuk mengedepankan mencari pelaku, namun pada pendekatan sosial budaya dengan tujuan untuk mencari kedamaian.

“Ini merupakan budaya hukum yang paling bagus karena tidak mencari memang. Selain itu, kita juga memiliki budaya maritim. Saat Jokowi mengatakan marilah menghadap laut, bukan berarti mengacu pada biologi dan ekonomi kelautan, namun pada budaya gotong royongnya,’ sambungnya. (ras/oci)

Leave a Reply

Your email address will not be published.