Mahasiswa UM Bikin Gantungan Kunci Terisi Edukasi Budaya

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) yaitu Umi Nahdhiah, Nindya Seftiana, Hanif Samsu Angga Risky, Vina Nur Machabbatulillah, dan Kristina Adeliya Putri mengkreasi gantungan kunci berisi edukasi budaya.

Ini diwujudkan untuk PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang kewirausahaan. Produknya diberi nama Kamal Ucul.

Kamal Ucul singkatan dari Key Chain for Smart Learning Our Culture.

Mahasiswa UM Bikin Gantungan Kunci Terisi Edukasi Budaya

istimewa/Gantungan kunci berisi edukasi budaya dibuat lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) untuk PKM Kewirausahaan.

“Ini sebagai produk untuk mendekatkan anak muda dengan budaya Indonesia,” jelas Nadhiah, Ketua Tim Kamal Ucul pada suryamalang.com, Senin (3/6/2019).

Keunikannya adalah mengkolaborasikan teknologi teknologi dalam gawai dan gantungan kunci.

Untuk itu, sisi belakang gantungan kunci terdapat Quick Response Code (QR Code) yang merupakan kunci untuk mengakses aplikasi edukasi budaya.

Lewat Quick Response Code, pembeli dapat masuk mengakses aplikasi tersebut untuk belajar dan bermain sesuai dengan provinsi gantungan kuncinya.

“Sehingga gawai bisa dimanfaatkan secara positif,” kata mahasiswa PGSD ini.

Untuk itu, pembeli gantungan kunci dapat mengunduh aplikasi ‘Cerdas Budaya Kamal Ucul’ di Playstore dan menggunakannya di gawainya.

Tim telah membuat 34 gantungan kunci sesuai provinsi yang ada di Indonesia dengan desain yang berbeda-beda.

Direncanakan, gantungan kunci ini diperkenalkan secara luas melalui akun instagram @ganci_kamalucul.

Juga akan dipasarkan di sekolah, toko oleh-oleh, dan berbagai market place untuk lebih menggaungkan budaya Indonesia.

“Saat monev internal lalu, kami dapat pujian. Logonya keren. Selain itu produknya dinilai unik dan keren. Reviewer juga memberi masukan-masukan ke kami,” jawab Nadhiah.

Dijelaskan, dalam aplikasi setelah konsumen memindahi kode QR nya, didalamnya ada dua menu yaitu belajar dan bermain.

“Jadi misalnya Provinsi Jatim, menu belajar itu ada berbagai wawasan budaya mulai dari tarian, lagu, tradisi, makanan khas, pakaian adat, rumah adat, dll.”

“Sedang di menu bermainnya ada tiga jenjs games,’ jawabnya.

Sementara tentang kendalanya pembuatan, disebutnya lebih waktu menghimpun konten untuk  budayanya itu.

“Kan kami menghadirkan wawasan budaya 34 provinsi. Nah, sejauh ini itu belum ada data mengenai kebudayaan lengkap 34 provinsi di Ditjen Kebudayaan yang bisa dijadikan referensi dan bisa diakses masyarakat,” paparnya.

Dari hal itu, timnya sadat bahwa edukasi budaya perlu dan seharusnya ada.

Untuk PKM ini, mereka dibimbing oleh dosen  Yuniawatika SPd MPd.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2019/06/03/mahasiswa-um-bikin-gantungan-kunci-terisi-edukasi-budaya?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.