Mahasiswa Ma Chung dan UM Raih Kangmas-Nimas Batu 2018

Mahasiswa Ma Chung dan UM Raih Kangmas-Nimas Batu 2018

Published on Sunday, 06 May 2018 21:16

BATU – Mahasiswa Universitas Ma Chung Adi Setyawan dan mahasiswi Universitas Negeri Malang Fitrinda Wieke Dwie Puri dinobatkan menjadi Kangmas dan Nimas Kota Batu 2018. Mereka unggul dari finalis lain dan berhak menjadi duta wisata Kota Wisata Batu. Raut bahagia tampak terlihat jelas dari wajah keduanya. Rangkaian penilaian yang melelahkan terbanyar dengan prestasi yang diraih.

Adi tidak menyangka ia bisa menjadi juara, apalagi dia sempat merasa pesimis di awal event karena merasa bakatnya kalah jauh dibanding finalis lain. “Tapi kemudian saya berusaha untuk terus memberikan yang terbaik dalam proses dan semua rangkaian yang harus dilewati. Dukungan orang-orang terdekat bisa memotivasi saya untuk menyelesaikan berbagai tahapan,” ujarnya kepada Malang Post.

Laki-laki asal Kota Batu ini bercerita, setiap tahapan yang dilalui merupakan beban besar sekaligus tantangan yang harus dilewati. Ia yakin, dengan kemampuan serta bekal yang dimiliki bisa mengenalkan dan mempromosikan Kota Batu melalui program yang dibuatnya.
“Saya akui (menjadi Kangmas) memang berat.

Tapi secara pribadi ini menantang saya untuk mengusulkan satu hari berkultur Kota Batu. Artinya, saya ingin mengenalkan dan memgembangkan potensi terutama sejarah dan wisata desanya. Ini sesuai dengan visi pemkot untuk desa berdaya kota berjaya,” terang mahasiswa Ekonomi Bisnis Universitas Machung ini.

Adi memaparkan, dalam konsepnya, ia ingin mengajak wisatawan untuk memgenal dan merasakan menjadi orang Batu selama sehari.

Dengan cara tidak hanya berkunjung, tetapi memberikan edukasi mulai dari sejarah, filosofi hingga kultur masyarakatnya. “Dengan ini, wisatawan akan mendapat banyak manfaat.

Serta target 5,3 juta wisatawan pada tahun ini bisa tercapai dan merata. Baik wisata buatan maupun alamnya,” harapnya.

Tak kalah bahagia adalah Nimas Fitrinda Wieke Dwie Puri. Ia yang pernah gagal dalam Kangmas Nimas tahun 2016, tidak menyangka bisa keluar sebagai juara. “Awalnya minder karena sebelumnya hanya sampe 50 besar.

Tapi kegagalan dua tahun lalu itu membuat aku belajar banyak hal,” ungkap perempuan yang akrab disapa Keke ini.
Ia menceritakan, ia sudah sangat bersyukur bisa masuk 10 besar. Namun setelah gelar Nimas disabetnya, ia yakin bisa memberikan kemampuan terbaik untuk Kota Batu. “Dengan gelar juara yang saya dapat, otomatis saya harus punya target dan program. Salah satunya mengajak masyarakt Kota Batu untuk sadar wisata,” papar perempuan kelahiran Ngawi, 2 Februari 1998 ini.

Keke memaparkan, sebelum mengajak wisatawan dari luar daerah dan asing, perlu kiranya untuk mengajak masayarakat untuk tahu akan potensi yang dimiliki desanya. Sehingga, tidak saja pemerintah yang gencar mempromosikan, tetapi masyarajat juga berdaya dan memiliki pengetahuan tentang Kota Batu.

“Dengan mengajak masayarakat mengenal potensi di sekitarnya dan Kota Batu secara umum, akan membuat masyarakat merasa memiliki kota ini. Sehingga ada kesadaran dan nilai tambah yang dimiliki warga untuk ikut mengembangkan Kota Batu,” harapnya.

Sementara itu, Wakil I Kangmas dan Nimas diraih Herdan Aprilian dan Fakhrima Isna Kusumadewi, Wakil II Kangmas Muhammad Fadli Rahmadian dan Nimas Kinka Dwirasti Radhani. Sedangkan untuk kategori Kangmas Nimas Persahabatan, diraih oleh Muhammad Raka Hadinata dan Ainur Rohmah Wijayanti dan kategori Favorit disabet oleh Kangmas Satria Natawijaya dan Nimas Kinka Dwirasti Radhani. Lalu Kangmas Boy Nanto dan Nimas Prissy Prakasita Aminada dinobatkan untuk kategori Berbakat.

Sementara itu, Kangmas Favorit Satria Natawijaya dan Nimas Kinka Dwirasti Radhani yang terpilih dari voting yang diadakan Malang Post mengungkapkan kebahagian dan kebanggaan atas terpilihnya mereka. Satria mengatakan, prestasi ini merupakan pertama kali. Karenanya ia akan melakukan yang terbaik untuk mempromosikan Kota Batu. Terutama untuk wisata pertanian organik.

Sedangkan Nimas Favorit, Kinka Dwirasti Radhani sangat bersyukur bisa meraih dua kategori sekaligus. Hal itu menjadi kesempatan yang bakal dimanfaatkannya dengan baik. Terutama untuk mengajak generasi muda agar peduli dan menjaga potensi yang dimiliki Kota Batu, khususnya wisata alam.
“Ini kesempatan baik bagi saya. Karena saya ingin generasi muda peduli dengan potensi wisata alam yang ada di desa atau kelurahan. Selain itu saya ingin mereka menjaga kebersihan lingkungan,” beber Kinka.

Kinka menjelaskan, anak muda harus berpartisipasi dalam pengembangan wisata di segala sektor. Baik untuk promosi maupun menjaga lingkungan agar wisatawan yang datang ke Kota Batu  merasa nyaman dan terkesan dengan masyarakatnya yang juga menjaga kebersihan lingkungan. Karena wisata dan kebersihan lingkungan adalah hal yang tidak terpisahnkan.

Dalam penutupan Grand Final Kangmas Nimas, Anji sebagai bintang tamu juga mengungkapkan sangat mendukung ajang duta wisata. ”Melalui wisata alam yang ada di desa, Kota Batu juga dapat menjadi percontohan kota wisata di seluruh Indonesia,” pungkas Anji.(eri/han)

Sumber dari: https://www.malang-post.com/berita/kota-batu/mahasiswa-ma-chung-dan-um-raih-kangmas-nimas-batu-2018

Leave a Reply

Your email address will not be published.