Ini untuk mengatasi masalah keterbatasan sarana komputer.

“Saat ini yang masih ujicoba di Universitas Padjajaran Bandung sebanyak 1000 orang,” jelas Prof Dr Rina Indiastuti, Sekretaris Ditjen Belmawa Kemeristekdikti saat ikut monev SBMPTN di Panlok 55 Malang, Selasa (8/5/2018).

SURYAMALANG.com/Sylvianita Widyawati//Rektor UB Prof Dr Ir Bisri MS dan Rektor UM Prof Dr Rofiuddin MPd dan Plt Kepala SMAN 8 Malang saat peninjauan SBMPTN di SMAN 8, Selasa (8/5/2018). Mereka mendatangi peserta tuna rungu.

Dikatakan Rina, ke depan pemerintah memang ingin penggunaan UTBK (Ujian Berbasis Komputer) ingin lebih banyak lagi, namun untuk untuk sarana komputer juga terbatas sehingga akan memakai HP.

Digitalisasi kata Rina tidak bisa hindarkan.

“Pemakaian HP android juga ada plusnya. Jika listrik mati, tidak ada dampaknya karena memakai baterai HP,” jelasnya.

Selain itu juga bisa meminimalisir cyber crime.

Untuk memakai HP android saat ujian SBMPTN, maka HP hanya bisa terkoneksi LAN.

Sementara itu jajaran rektorat dari tiga PTN di Malang dan para dekannya melakukan pemantauan di Fakultas Teknin Universitas Negeri Malang, di SMAN 8 dan SMKN 2 sebagai lokasi ujian saintek.

“Dua peserta salah mengisi tuna netra. Setelah dicek ternyata normal,” jelas Dr Zainudin, WR I UIN Maliki saat ditemui di UM.