Kuota Bidikmisi Terjun Bebas, UIN Malang Terapkan Sistem Gugur

MALANG KOTA – Persaingan beasiswa bidikmisi di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang semakin sengit. Ini setelah kuotanya menurun drastis. Di Universitas Negeri Malang (UM) misalnya, tahun lalu ada 1.182 penerima beasiswa bidikmisi.

Sedangkan tahun ini pendaftar beasiswa bidikmisi di UM ada 900. Ini dengan rincian 460 beasiswa untuk mahasiswa baru yang diterima melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). Untuk mandiri, tersedia 780 beasiswa bidikmisi.

UIN Malang.

Selain soal kuota, menurut Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UM Dr H. Budi Eko Soetjipto MEd ada hal lain yang membuat persaingan semakin sengit.

”Persaingannya makin ketat, karena kami membentuk tim visitasi yang selalu andal mengorek kondisi mahasiswa baru,” ucap Budi Eko.

Untuk diketahui, pendaftar bidikmisi melakukan registrasi dengan persyaratan yang cukup banyak. Nantinya, para mahasiswa akan mendapatkan visitasi atau kunjungan dari tim survei.

”Karena makin ketat, penilaian indikator ekonomi harus jeli,” imbuh Budi. Tim survei ini nanti, terdiri dari dosen yang melakukan visitasi pada mahasiswa baru.

Sementara itu, selain bidikmisi, ada juga beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) yang sudah disiapkan oleh UM. ”Ada 800 pendaftar yang berminat beasiswa PPA ini,” tukas Budi.

Namun, khusus PPA harus ada survei prestasi jenjang nasional dan internasional dari masing-masing mahasiswa yang menyediakan 150 kuota. Adapun untuk program sumbangan peningkatan mutu akademik (SPMA), juga disiapkan sekitar 150 penerima. Lagi-lagi, mahasiswa harus menunjukkan prestasinya jika ingin mendapatkan beasiswa ini.

Sementara itu, di Universitas Brawijaya (UB), dari 11.075 mahasiswa baru, penerima bidikmisi tahun ini sebesar 960 mahasiswa. Sedangkan tahun lalu ada 1.200 beasiswa bidikmisi. Penurunan ini merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Lalu, jumlah penerima bidikmisi itu, sudah termasuk tambahan 10% beasiswa dari Belmawa Kemenristekdikti. Sumbangan beasiswa ini berasal dari Kemenristekdikti.

”Kalau untuk PPA, UB menyiapkan 1.660 beasiswa,” ucap Wakil Rektor 3 UB Prof Dr Ir Arief Prajitno MS.

Dia menambahkan, mahasiswa dari jalur mandiri juga boleh mendaftar bidikmisi. karena tidak semua mahasiswa jalur mandiri memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi.

Penerima bidikmisi in, akan menerima dana tersebut sekitar bulan November. Nantinya, penerima bidikmisi ini akan dikoneksikan dengan tiga bank yang siap membantu penyaluran dana bidikmisi.

Sementara itu, di UIN Maliki Malang, ada beasiswa bidikmisi pengganti sebanyak 190. Jadi, jika sewaktu-waktu mahasiswa yang mendapatkan bidikmisi nilai IP-nya menurun, akan digantikan penerima lain yang tidak lolos.

”Ini seperti seleksi alam. Bidikmisi diterima bagi mereka yang tidak mampu dan pintar,” tukas Kepala Biro AAKK Achmad Heru Achadi Hari.

Karenanya, mahasiswa harus memiliki IP di atas 3,5 dan kalau bisa, berprestasi di berbagai bidang. Sementara UIN Maliki Malang juga menyediakan beasiswa tahfidz. Khusus bagi mereka yang penghafal Alquran.

Sumber dari: http://www.radarmalang.id/kuota-bidikmisi-terjun-bebas-uin-malang-terapkan-sistem-gugur/

Leave a Reply

Your email address will not be published.