KKN UM di Desa Argoyuwono Sosialisasi Mitigasi Bencana, Bentuk PMR

TIM KKN UM Peduli Semeru Zona 2 Desa Argoyuwono meakukan sosialisasi mitigasi bencana di SDN 1 Argoyuwono. Ini merupakan bentuk tindakan preventif terhadap  ancaman bencana di desa tersebut

“Sosialisasi mitigasi bencana dan pembentukan ekstrakurikuler PMR di SDN 1 Argoyuwono khususnya kelas 4, 5 dan 6. Untuk membantu wali murid dan siswa menghadapi kesiapsiagaan bencana yang berpotensi tinggi di desa ini,” tutur Ahmad Furqon Akhbar, Koordinator Desa Zona 2.

Agar kesadaran masyarakat meningkat, terkait dengan mitigasi bencana, Ahmad Hafid, penanggung jawab kegiatan memaparkan. “Setelah berdiskusi dengan Sibat PMI, Desa Argoyuwono merupakan salah satu desa penyangga Gunung Semeru yang rawan akan bencana.”

Desa Argoyuwono merupakan desa dengan potensi mengalami hujan abu maupun gempa, saat terjadi erupsi Gunung Semeru. Namun, PMI sendiri belum pernah mengadakan sosialisasi mitigasi bencana. “Maka, dengan pelatihan ini, masyarakat akan lebih aware mengenai bahaya bencana dan tahap yang harus dilakukan bila terjadi bencana”, katanya.

Furqon menambahkan, “Sosialisasi tanggap bencana yang dilakukan, disesuaikan dengan bencana yang kemungkinan besar dapat terjadi. Yaitu bencana gunung meletus dan gempa bumi. Diharapkan siswa bisa memahami dan ikut serta melakukan kegiatan tanggap bencana”.

Mempertimbangkan hal itu, sosialisasi difokuskan pada mitigasi bencana gunung meletus dan gempa bumi.

Dengan melihat besarnya potensi kedua bencana tersebut di Desa Argoyuwono.Sosialisasi berlangsung, 6, 14 dan 17 Januari 2022. Terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama sosialisasi mitigasibencana pada 6 Januari 2022. Diitujukan bagi wali murid kelas 1 sampai 6. Sesi pertama ini dilakukan pada pembagian raport dengan pertimbangan efisiensi waktu.

Berbeda dengan sesi pertama, sesi kedua sosialisasi mitigasi bencana untuk siswa SDN 1 Argoyuwono dilakukan pada 14 dan 17 Januari 2022. Sosialisasi mitigasi bencana yang dilakukan pada 14 Januari 2022 menyasar siswa kelas 4 dan 6.

Sedangkan, sosialisasi mitigasi bencana pada 17 Januari 2022 ditujukan untuk kelas 5. Kegiatan sosialisasi mitigasi kepada siswa yang berlangsung selama dua hari tersebut dilakukan secara kondusif. Diawali dengan pengenalan penyebab bencana dan diakhiri dengan penyuluhan mitigasi bencana. Setelah dilakukannya sosialisasi tersebut, dilakukan pengenalan PMR Mula kepada siswa SDN 1 Argoyuwono.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk luaran dan harapan dari pihak sekolah untuk meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana pada siswa.

Pendirian PMR Mula digagas sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana. Untuk di Kecamatan Ampelgading sendiri hanya satu sekolah yang diamanahi oleh PMI Kabupaten Malang untuk mendirikan PMR, yaitu SDN 1 Argoyuwono. “Oleh karena itu, diperlukan keikutsertaan para siswa dan berbagai pihak untuk mewujudkan amanah yang telah diberikan,” tutur Arif, guru di SDN 1 Argoyuwono.

Kegiatan pengenalan ekstrakulikuler PMR Mula ini disambut dengan antusias oleh siswa SDN 1 Argoyuwono. “Siswa menyambut baik karena antusias terhadap materi yang disajikan. Siswa tertarik dalam mendengarkan materi hingga sesi tanya jawab dan menyambut baik program kerja yang kita laksanakan,” ujar Wahyu Wulandari dan Lukhil Wahyuni selaku penanggung jawab kegiatan tersebut.

Tujuan dari pengenalan ekstrakulikuler PMR Mula di SDN 1 Argoyuwono ialah agar siswa di sana menjadi generasi yang tanggap bencana. “Adanya ekstrakulikuler PMR diharapkan menciptakan generasi tanggap bencana dan menjadi contoh bagi siswa di sekitarnya” ujar Ahmad Hafidz.

Selain itu, pengenalan ekstrakulikuler PMR Mula memiliki fungsi dalam menumbuhkan rasa empati siswa bagi keadaan sekitar.“Fungsi dari PMR bukan hanya meliputi tanggap bencana, namun juga sebagai mana mestinya, PMR diharapkan dapat membantu teman atau siswa lain yang sedang sakit, serta menjadi contohdalam penerapan kehidupan sehat,” tegas Ahmad Furqon Akbar. (M Abd Rahman Rozzi-Januar Triwahyudi)

DOWNLOAD HARIAN DI’S WAY MALANGPOST 21 JANUARI 2022