International Conference: Anak Bermain Sambil Belajar

Jumat : 21 September 2018 : 15:48:41

MALANG (SurabayaPost.id) – Kualitas guru harus terus ditingkatkan. Sehingga, anak yang bermain pun bisa sambil belajar. Strategi model pembelajaran semacam itu mengemuka dalam International Conference yang diadakan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Malang (UM) di Panderman Ballroom Royal Orchids Batu, Jawa Timur, Jum’at (21/9/2018).

Makanya, menurut Wakil Rektor 1 UM, Prof Dr Budi Eko Sucipto, international Conference bertema “Policies and Strategies to Enhance the Quality of Early Childhood and Primary Education” ini sangat penting.

Alasannya, pengembangan proses pendidikan, diperlukan peningkatan mutu dan kualitas. Baik itu terkait teknik mengajar maupun metode mengajar.

International Conference yang digelar UM di Hotel Orchids Batu.

Untuk itulah, kata dia, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), mendukung untuk mengadakan berbagai macam konferensi internasional. Sebab, metode dan cara mengajar itulah yang perlu diperbarui secara terus menerus.

“Secara teknis konten memang tak berubah. Kurikulum secara konten juga tidak pernah berubah. Yang perlu diperbarui justru teknik penyampaian materinya,” tutur dia saat didampingi Kabag Humas UM, Dra  Aminarti Sri Wahyuni.

Prof Dr Andrian Rodgers, dosen Ohio State University merespon positif pernyataan WR 1 UM itu. Sehingga dia mengaku sangat bangga bisa bekerja sama dengan UM sejak 2006 lalu.

“Saya memiliki penelitian di beberapa sekolah dasar di Indonesia berkenaan cara mengajar. Saya harap bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Andrian Rodgers.

Andrian Rodgers sebagai pembicara dalam International Conference itu mengungkapkan hasil penelitiannya di berbagai wilayah yang terisolir dan jauh. Menurut dia, pembelajaran di sekolah-sekolah tersebut ternyata mengakomodasi model di UM.  “Itu hampir di seluruh wilayah di Indonesia,” papar dia.

Lalu dia menceritakan hasil penelitiannya di Singaraja Bali. Fakta menyebutkan, terang dia, pembelajaran menggunakan model drama. Itu dipakai untuk mempelajari komponen-komponen dalam pembelajaran.

Pembelajaran semacam itu kata dia juga diterapkan di Inggris, Australia dan Amerika Serikat. Meski begitu, dia mengajak peserta untuk mencoba memperagakan aksi pembelajaran yang disebut dengan Tabloo.”

“Kegiatan berbasis Tabloo ini bermanfaat untuk meningkatkan perbendaharaan kata siswa. Secara teknis siswa merasa bermain. Tapi tanpa terasa mereka belajar,” papar dia.

Karena itu, tutur dia, secara isi materi pembelajaran tidak diubah. Namun, lanjut dia, metode penyampaian materi itulah yang disesuaikan untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. “Sehingga materi diserap tanpa terasa.” pungkasnya. (lil/ah).

Sumber dari: https://surabayapost.id/read-35628-international-conference-anak-bermain-sambil-belajar

Leave a Reply

Your email address will not be published.