Inovasi Smart Parking di Universitas Negeri Malang, Bisa Deteksi Nama Pengendara

 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Kunci motor tertinggal sering menjadi masalah bagi mahasiswa yang buru-buru masuk kelas.

Biasanya satpam akan mengambil dan menyimpan kunci motor tersebut. Pemilik motor harus menunjukkan STNK bila mau mengambil kunci motornya.

Untuk mengatasi masalah itu, Universitas Negeri Malang (UM) akan menerapkan smart parking di kampus. UM sudah menguji coba sistem parkir berbasis pengenalan wajah tersebut, Rabu (27/12).

Mahasiswi UM, Aisha menilai smart parking merupakan kemajuan dan untuk keamanan kendaraan civitas akademi UM. “Saya belum mencoba smart parking karena sekarang masih libur semester,” kata Aisha kepada SURYAMALANG.COM.

Selama ini pengamanan motor di UM menggunakan sistem manual. Pengamanan kendaraan ini mengandalkan pengawasan satpam. Biasanya satpam keliling area parkir untuk merapikan motor yang parkir.

“Bila menemukan barang berharga di motor, sampan akan menyimpannya. Saya pernah lupa mengambil kunci motor karena buru-buru ke ruang kelas. Saya harus menunjukkan STNK motor saat mengambil kunci motor itu,” terangnya.

Pengamanan motor akan lebih mudah dengan pemberlakuan smart parking. Direktur Inovasi UM, Prof Dr Nandang Mufti SSi MT mengatakan ada tiga alasan penggunaan smart parking tersebut, yaitu untuk meningkatkan keamanan kendaraan di lingkungan kampus, untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan parkir di lingkungan kampus UM, dan memberikan layanan parking yang lebih baik dan mudah.

Nandang mengungkapkan smart parking akan membedakan antara civitas UM dan umum yang memarkir motornya. “Dengan sistem smart parking ini, pemilik motor tidak perlu menunjukkan STNK atau kartu mahasiswa. Sisten ini sudah berbasis AI dalam pengenalan wajah sehingga akan mengurangi antrean,” kata Nandang.

Uji coba lalu hanya di satu titik. Pihaknya akan mengevaluasi penerapan smart parking sebelum dikembangkan ke titik lain.

Nandang menyebutkan smart parking merupakan pengembangan dari sistem happiness Index yang menggunakan sistem pengenalan wajah. “Pada smart parking ini, palang pintu parkir akan terbuka secara otomatis ketika wajah pengendara dikenali sebagai civitas UM. Namanya juga terdeteksi,” imbuhnya.

Bila pengendara bukan civitas UM, maka palang pintu parkir akan tertutup. Satpam perlu memeriksa lebih lanjut untuk memastikan pengendara motor tersebut adalah pemilik kendaraan.

“Smart parking berbasis face recognition ini dikembangkan tim dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika pimpinan Harits Ar Rasyid, MT PhD,” tambahnya.

Sumber|https://suryamalang.tribunnews.com/2023/12/29/inovasi-smart-parking-di-universitas-negeri-malang-bisa-deteksi-nama-pengendara.