FEB UM Gelar Konferensi Regional Akuntansi VII Tahun 2020

Malang, SERU.co.id – Mengusung tema “Inovasi dalam Pembelajaran dan Praktik Akuntansi untuk Peningkatan Kompetensi Akuntan Menyongsong Indonesia Emas 2045, Mbois Ker!”, Konferensi Regional Akuntansi (KRA) ke-7, dilaksanakan di Aula Lantai 9 Graha Rektorat UM dan Online Via Aplikasi ZOOM, Selasa-Rabu (20-21/10/2020).

Sebagai agenda rutin tahunan, KRA 2020 diinisiasi oleh Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (FEB UM).

“Tujuan KRA ini menjadi wadah bagi para akademisi dan praktisi untuk melakukan dan mendiskusikan kajian-kajian empiris maupun praktis di ranah disiplin ilmu akuntansi,” ungkap Ketua IAI Komisariat Daerah Malang Raya, Dr. Puji Handayati, SE, AK, MM, CA, CMA, kepada SERU.co.id.

Ketua IAI Komisariat Daerah Malang Raya, Dr. Puji Handayati, dan Ketua Pelaksana, Dr. Satia Nur Maharani

Ketua IAI Komisariat Daerah Malang Raya, Dr. Puji Handayati, dan Ketua Pelaksana, Dr. Satia Nur Maharani. (rhd)

Disebutkan Puji, di era revolusi industri 4.0, banyak profesi yang terdisrupsi, tidak terkecuali akuntan. Dimana mereka dituntut menghadirkan inovasi di dalam proses pembelajaran maupun praktek akuntansi.

“Kajian ini penting dilakukan guna menjaga ketersambungan antara dunia akademisi dan profesi dengan praktik dan isu-isu terkini di bidang akuntansi yang muncul dan berkembang di era revolusi industri 4.0. Baik peneliti, dosen, guru dan praktisi di bidang akuntansi,” imbuh Puji

Terlebih kemajuan dari Fintech (Financial Technology) yang saat ini, lanjutnya, sudah sangat merubah proses dari pelaporan maupun pencatatan di keuangan perusahaan maupun instansi.

“Pendidikan akuntansi saat ini bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan. Namun juga bagaimana menjaga kekuatan semangat, melindungi komitmen dan keinginan untuk tidak pernah berhenti belajar,” tandas Puji.

Sementara itu, Ketua Pelaksana, Dr. Satia Nur Maharani, SE, MSA, Ak, CA, mengatakan dosen dan guru tidak boleh terikat oleh norma dan tradisi masa lalu. Sebaliknya mereka harus terbuka terhadap ide-ide baru.

Baca juga:   Polinema Perkuat Kolaborasi Pendidikan Vokasi – Dunia Industri

“Life Based Learning, pembelajaran sepanjang hayat dengan terus-menerus mengembangkan upaya pembaruan di bidang pembelajaran pada arah yang konsisten, akseleratif dan bersifat sinergis,” beber Tia, sapaan akrabnya.

Disebutkan Tia, kurang lebih 400 karya ilmiah  sampai di meja panitia dan terseleksi melalui proses blind review menjadi 220-an makalah hasil penelitian yang dipresentasikan dalam 30 sesi parallel webinar.

“Jadi ada beberapa pembicara yang memang beliau ahli terhadap aspek teknis tetapi juga ada yang ahli dalam pendidikan. Sebab jika kita ingin mencetak praktisi itu tidak akan bisa sukses jika tidak ada model pembelajaran yang efektif,” ujarnya.

Menurutnya, pembelajaran akuntansi harus interaktif, inovatif, kooperatif dan kolaboratif. Dimana hal ini akan menjadi sub tema yang akan dipresentasikan dan didiskusikan dalam 3 panel seminar.

Adapun Keynote Speaker dalam konferensi ini di antaranya: Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD. (Menteri Keuangan Republik Indonesia), Nadiem Anwar Makarim, BA, MBA (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia),

Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi (Gubernur Provinsi Jawa Timur).

Sementara speaker lainnya, yaitu: Amri Ilmma (Head of Public Policy Ruang Guru), Isnaeni Achdiat, SE, MAk, CA, CISA, CISM, CGEIT (Dewan Pengurus Nasional (cDPN) IAI, President of ISACA-Information. Systems Audit and Control Association Indonesia), Prof Dr Bambang Sugeng, MA, MM (Guru Besar FE UM). (rhd)

Sumber: https://seru.co.id/feb-um-gelar-konferensi-regional-akuntansi-vii-tahun-2020/