Dua Dosen UM Ikuti Training dan Benchmarking Lewat OKP di Belanda

 

Pada tanggal 10-20 Juni Pemerintah Belanda telah melaksanakan training dan benchmarking melalui Orange Knowledge Programme (OKP) di ‘s-Hertogenbosch, Belanda yang diikuti oleh beberapa dosen yang tergabung di dalam Tim Indonesia. Tujuan dilaksanakan kegiatan tersebut adalah untuk membuka visi para Master Trainer–para dosen yang terlibat di dalam OKP terkait pembelajaran vokasi, kerjasama sekolah dan industri, internship, penyusunan dan implementasi kurikulum, dan peran pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan vokasi. Dua dosen dari Universitas Negeri Malang (UM) yang mengikuti kegiatan ini adalah Prof. Dr. Siti Zubaidah, S.Pd., M.Pd., dari Fakultas MIPA dan Dr. Muladi, S.T., M.T., dari Fakultas Teknik.

OKP adalah program revitalisasi SMK bidang agronomi dan peternakan di Lombok yang dibiayai oleh Pemerintah Belanda melalui organisasi pendidikan Nuffic selama 2 tahun yakni selama tahun 2020 hingga 2022. Kegiatan dilaksanakan oleh Tim Belanda dan Tim Indonesia. Tim Indonesia terdiri dari IPB sebagai koordinator, UM, dan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur (VEDCA). 

Para dosen atau Master Trainer bertugas melatih para guru SMK berdasarkan materi yang diberikan dan diajarkan oleh Tim Belanda, yakni pembelajaran dengan fokus pada Competence Based Learning (CBL), Problem Based Learning (PBL), Blended and Online Based Learning, dan Kewirausahaan. 

Master Trainer dari UM terdiri dari 3 dosen yaitu Prof Dr. Siti Zubaidah sebagai koordinator, Prof. Dr. Harris Anwar Syafrudie (Alm.), dan Dr. Muladi. Sekolah target dari program ini adalah 3 SMK pertanian dan peternakan di Lombok yaitu SMKN Sakra, SMKPPN Mataram, dan SMKN Kuripan. 

Training yang dikemas dalam kegiatan study tour ini dilakukan dengan mengunjungi perguruan tinggi vokasi, lembaga pelatihan vokasi, sekolah vokasi, dan industri mitra sekolah vokasi. Beberapa perguruan tinggi tersebut di antaranya Wageningen University and Research (UR), Has University Aplied of Science di ’s Hertogenbosch (Den Bosch), Has Venlo University of Applied Science, dan Van Hall Larenstein University of Applied Science (VHL). 

Kemudian untuk lembaga pelatihan vokasi yang dikunjungi adalah Zone College, De Steck, Yuverta LLO, World Horti Center (WHC), dan Agro Leeft. Lalu sekolah vokasi Yuverta ATVET, mitra industri SMK Twan van Gennip, Taman Binatang De Horst, dan De Groote Voort. Kegiatan dalam kunjungan yang dilakukan adalah presentasi, diskusi, dan wawancara terkait pelaksanaan pembelajaran vokasi, dan juga menyimak presentasi dan diskusi dengan siswa dan mahasiswa tentang pengalaman belajar di sekolah. 

Dengan visi dan pengetahuan yang baru setelah kunjungan ini diharapkan para Master Trainer dapat bersama-sama menyusun rencana program kegiatan revitalisasi SMK berikutnya yang dapat dibiayai oleh Pemerintah Belanda. Hasil study tour ini telah dituangkan dalam rencana pengembangan (blue print) kegiatan berikutnya yang disusun oleh tim Belanda yang dikoordinir oleh Has University, dan penyusunan program akan dikoordinasikan bersama antara Tim Belanda dan Tim Indonesia.

Pewarta: Malichatus Sa’diyah – Internship Humas UM

Sumber| https://edoostory.id/story/detail/23092/dua-dosen-um-ikuti-training-dan-benchmarking-lewat-okp-di-belanda