Dosen FIP Universitas Negeri Malang Ajarkan Cara Menyusun Silabus Berbasis Saintifik-Religius

SURYA.co.id – Salah satu komponen penting dalam aktivitas pembelajaran adalah silabus atau Rencana Program Pembelajaran (RPP). Silabus menjadi acuan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik sesaui dengan isi kurikulum.

Penyusunan silabus dilaksanakan semua guru tak terkecuali guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Guru dituntut dapat memadukan saintifik dengan ilmu agama atau spiritual religious.

Itu sebabnya, tim dosen Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) menggelar pelatihan penyusunan silabus berbasis saintifik-religius, Sabtu (14/9/2019) sebagai bagian dari program pengabdian terhadap masyarakat.

ist/citizen reporter//Dosen FIP Universitas Negeri Malang Ajarkan Cara Menyusun Silabus Berbasis Saintifik-Religius 

Bertempat di Mts Nurul Huda Kota Malang, pelatihan yang dihadiri guru dari MTs Nurul Huda dan MTs Sunan Kalijaga Malang sebagai mitra kerja sama.

Maisyaroh selaku pemateri menyampaikan materi tentang cara menyusun silabus berbasis saintifik-religius. Pada sesi pertama itu guru-guru diminta memperhatikan contoh model pembelajaran berbasis saintifik-religius.

Dalam sesi pertama, wanita yang juga Wakil Dekan 2 FIP UM itu menyampaikan, menyusun silabus itu mudah. Guru dapat melihat sumber belajar yang ada dan mengamati kehidupan di lingkungan sekitar yang kemudian dikaitkan dengan nilai-nilai religius yang ada di Alquran maupun hadist.

“Ketika menyusun silabus saintifik-religius, bapak-ibu harus mampu memahami konsep inti dari kurikulum di mata pelajaran yang diajarkan lalu dikaitkan dengan nilai spiritual,” papar dosen Administrasi Pendidikan UM itu.

Para guru diminta membawa silabus masing-masing dan mencermati isi dari silabus itu. Mereka diminta mencari rujukan yang berkaitan dengan nilai-nilai religius yang ada dan kemudian dikombinasikan.

Setelah materi pemaparan konsep saintifik-religius selesai, acara dilanjutkan dengan membagi guru ke dalam beberapa kelompok kerja.

Dalam kelompok itu, guru diminta menyusun silabus berbasis saintifik-religius secara berkelompok dan membuat bahan ajar yang selaras serta membuat video micro teaching berbasis saintifik-religius.

Lebih lanjut, Nurul Ulfatin selaku ketua pengabdian masyarakat mengatakan esensi dari kegiatan itu bukan sekadar melaksanakan kewajiban pengabdian melainkan juga berperan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di MTs.

“ Program ini diharapkan akan terus berjalan. Kalau saat ini masih skala kecil, diharapkan di tahun selanjutnya bisa berkembang sehingga semua guru di MTs paham tentang integrasi pembelajaran berbasis saintifik-religius,” papar Nurul.

Sementara itu, Kepala MTs Nurul Huda, Abdul Rohim mengapresiasi pelaksanaan program itu karena sangat membantu sekolah dalam memahami pembelajaran. Pelatihan penyusunan silabus diharapkan terus berlanjut hingga seluruh guru dapat membuatnya secara mandiri.

Bagus Rachmad Saputra Mahasiswa Manajemen Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Malang bagusrachmad94.blogspot.com