Dosen Biologi Universitas Negeri Malang Ini Jadi Salah Satu World Class Professor

Dosen Biologi Universitas Negeri Malang Ini Jadi Salah Satu World Class Professor

SURYAMALANG.COM/Neneng Uswatun Hasanah Guru besar bidang bioteknologi Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr agr Mohammad Amin MSi.

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Guru besar bidang bioteknologi Malang’>Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr agr Mohammad Amin MSi baru saja terpilih sebagai salah satu world class professor (WCP) di Indonesia versi Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

“Tahun 2017 batch 2 ini diberikan kepada 15 guru besar di Indonesia. Untuk di Malang Raya, saya hanya satu-satunya yang terpilih,” kata Amin pada SURYAMALANG.COM, Rabu (6/9/2017).

WCP adalah salah satu program Kemenristekdikti untuk meningkatkan publikasi penelitian berupa jurnal ilmiah bereputasi internasional oleh para guru besar.

“Salah satu yang dinilai dalam program itu adalah keterlibatan dalam joint research dan publikasi dengan peneliti dari luar negeri,” jelas dosen jurusan Biologi UM itu.

Dari 8 guru besar yang diajukan oleh UM, Amin terpilih karena telah melakukan riset dan publikasi bersama dengan peneliti dari Tokyo Institute of Technology.

“Awalnya sekitar satu tahun yang lalu ada mahasiswa saya yang berkuliah di universitas tersebut lalu menghubungkan saya dengan salah satu guru besar di sana. Kebetulan sekali tema penelitian kami juga sama, yaitu membuat bioetanol,” terang lulusan Martin Luther University, Jerman itu.

Keduanya lalu melakukan riset untuk membuat bioetanol dari alga spirogyra yang banyak ditemukan di sawah.

“Kami menggunakan bantuan mikroorganisme Zymomonas mobilis yang mampu mengurai bahan pati dan digunakan untuk membuat bioetanol,” ujarnya.

Karena riset dan publikasi bersama itu, kepala pusat penelitian dan pengabdian bidang lingkungan hidup dan manajemen bencana alam (P3LHMBA) UM tersebut mendapatkan dua  jurnal internasional sekaligus dalam satu kali riset.

“Sayangnya guru besar lain yang diajukan oleh UM memiliki kelemahan belum melakukan riset dan publikasi bersama dengan peneliti asing,” katanya.

Ia berharap terpilihnya Amin menjadi world class professor bisa menjadi motivasi bagi guru besar lain untuk meningkatkan relasi internasional dan penelitian yang berkualitas.

“Berkolaborasi dengan guru besar luar negeri juga merupakan strategi baik untuk publikasi jurnal internasional bereputasi. Karena harus ada mitra yang lebih berpengalaman,” ungkapnya.

Ketua dewan riset Kabupaten Malang itu juga masih mengembangkan penelitian tentang bioetanol.

“Saat ini saya dan beberapa mahasiswa mengembangkan mengubah limbah pabrik gula menjadi bioetanol. Bagian tebu yang dibuang masih mengandung banyak glukosa yang bisa diubah menjadi bioetanol dengan bantuan mikroorganisme,” terang dia.

Bioetanol bisa digunakan sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan, murah, dan proses yang lebih sederhana.

” Jadi ketika bahan bakar fossil habis, kita sudah memiliki alternatif energi yang bisa digunakan sebagai bahan bakar,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.