Diperhitungkan, tapi Media Ajar Terbatas

MALANG KOTA – Menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) persaingan dunia kerja sangat ketat. Namun, siswa yang dapat menguasai bahasa Mandarin dengan baik maka berpeluang besar untuk dapat bersaing dengan baik. Hanya saja, masuknya Bahasa Mandarin dalam kurikulum SMA belum diimbangi dengan tersedianya media pembelajaran.

“Kami selaku guru Bahasa Mandarin memerlukan media yang sesuai dengan keterampilan siswa. Namun pada kenyataannya sulit untuk mendapatkan media yang sesuai,” kata Virly Listiya Ningrum SPd, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Mandarin Kota Malang, Senin (14/9).

Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UM melaksanakan pelatihan media kepada guru-guru SMA se-Malang Raya. (Istimewa)

Menurut Virly, pelatihan penerapan dan pembuatan media bahasa Mandarin sangat dibutuhkan demi menunjang proses pembelajaran yang maksimal. Oleh karena itu, MGMP berharap untuk kedepannya saling menjalin komunikasi dan informasi antara MGMP Bahasa Mandarin Malang dengan Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang (UM) mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran bahasa Mandarin.

Virly mengatakan, Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UM pada Senin (31/8) lalu melaksanakan pelatihan media kepada guru-guru SMA se-Malang Raya dengan judul Pelatihan Penerapan汉语媒体 [Hanyu Meiti] bagi Guru Bahasa Mandarin se- Malang Raya yang diikuti 12 guru.

Pihak UM bekerja sama dengan anggota MGMP Bahasa Mandarin Kota Malang. Pelatihan ini menggunakan media yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dalam mengajarkan ketrampilan berbahasa Mandarin dan disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Media yang dikenalkan kepada para guru diprioritaskan media yang berbasis IT sehingga media dapat menunjang pembelajaran dan dapat digunakan di masa pembelajaran online.

Medianya terdiri dari dua media autoplay, media ini memiliki memiliki materi yang sangat interaktif sesuai dengan keterampilan yang sesuai dengan siswa SMA.

Sumber dari: https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/14/09/2020/kemampuan-berbahasa-mandarin-diperhitungkan-tapi-media-ajar-terbatas/