Chinese Bridge ke-22 Salurkan Bakat Mahasiswa Dibidang Bahasa Mandarin

MALANG KOTA – Pusat Bahasa Mandarin (PBM) Universitas Negeri  Malang (UM) menyelenggarakan Chinese Bridge, (7/5) di Gedung Sasana Budaya. Kompetisi ini merupakan event tahunan untuk mahasiswa jurusan bahasa mandarin.

Seleksi yang diselenggarakan oleh  badan koordinasi pendidikan bahasa mandarin Jawa Timur tersebut diikuti oleh 25 mahasiswa dari universitas di Jawa Timur, seperti UM, UB, UMM, dan juga Unesa.

Beberapa bidang kompetisi yang diselenggarakan adalah bidang pidato dan penampilan bakat. Para peserta tersebut merupakan perwakilan terbaik yang sudah diseleksi di tingkat universitas.

Para peserta Chinese Bridge ke-22 UM ini adu skill dibidang pidato dan bakat seni Tiongkok. Ada delapan pemenang dengan en di antaranya bakal mewakili Jatim ke tingkat nasional.

Direktur Confucius Institute dan juga Direktur Pusat Bahasa Mandarin  UM  Chen Wenqiang mengungkapkan, kompetisi tersebut bertujuan untuk mencari pelajar bahasa mandarin yang memiliki bakat terbaik.

“Mereka yang lolos kompetisi ini akan menjadi perwakilan provinsi dalam seleksi nasional selanjutnya,” ungkapnya. Kemudian akan disaring yang terbaik lagi untuk mewakili Indonesia di Tiongkok dalam kompetisi Internasional.

Dengan mengusung tema “Satu Dunia Satu Keluarga”  Chinese Bridge ke 22 ini diharapkan mampu menjadi jembatan para pembelajar Bahasa Mandarin di seluruh dunia dengan negeri Tiongkok.

Panitia menyerahkan penghargaan kepada peraih juara satu Kompetisi Chinese Brdige Universitas Negeri Malang di panggung acara, (7/5)


Dimulai pada pukul 08.00, kompetisi  tersebut diikuti mahasiswa yang menunjukkan bakat dibidang pidato dan budaya Tiongkok. Seperti tarian, opera, hingga bermain alat musik. “Dari kompetisi ini diambil delapan pemenang dengan

kemungkinan 6 di antaranya akan mewakili Jawa Timur di tingkat nasional,” terangnya.

Chen berharap dari terselenggarannya kompetisi tersebut para mahasiswa dapat mengenal lebih dalam mengenai bahasa dan budaya mandarin.

Saat ini PBM UM memiliki berbagai bidang unggulan. Chen menyebutkan selain mengajar di Prodi Bahasa Mandarin juga memiliki kelas-kelas bahasa mandarin untuk umum.

Sehingga siapapun dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mempelajarinya. “Kedepannya kami juga akan membuka kelas Bisnis atau Chinese Business,” ungkap Chen.

Hal tersebut dilakukan karena melihat perkembangan global saat ini, terlebih di Indonesia. Di mana banyak perusahaan-perusahaan besar yang membutuhkan pekerja dengan kemampuan bahasa mandarin.

“UM juga sudah bekerja sama dengan perusahaan OPPO yang setiap tahunnya mengirimkan mahasiswa untuk belajar langsung di salah satu universitas di Tiongkok,” tutupnya. (Jprm1/dur/nen)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/09/05/2023/chinese-bridge-ke-22-salurkan-bakat-mahasiswa-dibidang-bahasa-mandarin/