24 Anak Berkebutuhan Khusus Ikuti UTBK 2023 di UM

Rabu, 10 Mei 2023 – 14:27 |  20.77k

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 24 anak berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) di Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (10/5/2023).

Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Hariyono, M.Pd mengatakan, dalam data yang dia terima, ada sebanyak 24 orang disabilitas yang ikut UTBK 2023 di UM. Yang terdiri atas 23 orang tuna daksa dan 1 orang tuna rungu. 

Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd saat meninjau pelaksanaan UTBK bagi ABK tuna rungu di UM, Rabu (10/5/2023). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd saat meninjau pelaksanaan UTBK bagi ABK tuna rungu di UM, Rabu (10/5/2023). (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

“Kami kebetulan ada 24 anak berkebutuhan khusus ikut test. Sementara kita juga sudah mendeklarasikan sebagai kampus yang inklusif, sehingga anak-anak berkebutuhan khusus memiliki posisi yang setara dengan yang normal,” ucapnya saat melakukan pengecekan pelaksanaan UTBK bagi ABK di UM, Rabu (10/5/2023).

Setelah melakukan peninjauan, pihaknya memastikan bahwa seluruh ABK yang mengikuti test, bisa mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sesuai dan memadai.

“Alhamdulillah untuk tuna rungu itu didampingi, ada penjelasan dari pengawas, sehingga yang bersangkutan tidak kesulitan dalam menterjemahkan atau melaksanakan tugas itu. Sementara untuk tuna daksa kami juga berupaya memposisikan mereka ikut test di gedung yang bisa diakses,” jelasnya.

Untuk materi test sendiri, pihaknya mengatakan, bahwa yang diujikan sama persis dengan yang diberikan kepada para peserta lainnya. Hal itu sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI).

Prof Hariyono menuturkan, UM tidak kesulitan dalam memberikan pendampingan bagi para ABK yang mengikuti test di kampus dengan logo warna biru tersebut. Hal itu lantaran UM memiliki jurusan Program Studi Pendidikan Luar Biasa.

“Kami diuntungkan karena di UM ada program studi pendidikan luar biasa, yang konsen untuk mendampingi dan mendidik anak-anak yang berkebutuhan khusus. Sehingga ketika ada ABK ke UM untuk cari pendamping, itu tidak kesulitan. Baik kamu ambil dari dosen atau mahasiswa,” kata dia.

Sehingga, dari segi layanan dan juga fasilitas, UM memang sudah mumpuni untuk dapat memberikan pelayanan yang baik untuk para ABK. “Demikian pula dari segi fasilitas, sebagian besar gedung yang ada di UM itu sudah ramah dengan disabilitas,” pungkasnya. (*)

Sumber|https://timesindonesia.co.id/pendidikan/454020/24-anak-berkebutuhan-khusus-ikuti-utbk-2023-di-um