2.000 Pendaftar Batal SBMPTN. Surya 2 juni 2016

2.000  Pendaftar  Batal SBMPTN. Surya 2 juni 2016

2.000 Pendaftar Batal SBMPTN. Surya 2 juni 20162.000 Pendaftar Batal SBMPTN. Surya 2 juni 2016

2.000  Pendaftar  Batal SBMPTN. Surya 2 juni 2016

Macet Jadi Kendala Non-Teknis

MALANG, SURYA – Lebih dari 2.000 peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di area Malang memutuskan
tidak mengikuti tes Selasa (31/5). Tidak diketahui alasannya, tapi kemungkinan mereka telah diterima di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau diterima di kampus lain.

Data yang dikumpulkan Surya, peserta yang memutuskan tidak mengikuti ujian jenis soal Sosial Hukum (soshum) di Universitas Negeri Malang (UM) sebanyak 1.033 peserta.

” Ada 1.033 peserta dari data 15.680 orang yang terdata (tidak ikut SBMPTN),” jelas Prof Dr Haryono MPd, Wakil Rektor I UM ketika bertemu saat meninjau ujian keterampilan di lapangan tenis UM, Rabu (1/6).

Tidak diketahui alasannya sebab peserta mendaftar SBMPTN secara online. Ada dugaan bahwa yang tidak ikut kemungkinkan sudah diterima di SNMPTN dan mendaftar SBMPTN untuk cadangan.

“Bisa juga karena prodi yang diambil persaingannya ketat sehingga mundur atau faktor lainnya,” katanya.

Sementara ketidakhadiran peserta ujian untuk jenis soal Saintek di Universitas Brawijaya (UB) juga tinggi. Dari 14.831 peserta yang mendaftar, yang hadir di sesi pertama 13.970 orang atau 861 orang absen. Kemudian
di hari kedua, peserta yang tidak hadir sebanyak 870 orang. Lokasi ujian Saintek ini di gelar di UB, SMP-SMA Brawijaya Smart School, SITE Malang kuceswara, dan Universitas Widyagama.

Macet

Sedang peserta ujian untuk jenis soal Campuran yang tidak datang sekitar tujuh persen dari data peserta 3.797 orang atau sekitar 265 peserta. Dengan demikian total sekitar 2.168 peserta batal ikut SBMPTN.

Saat pemantauan lokasi ujian SBMPTN, Prof Haryono yang juga Ketua Panitia Lokal 55 Malang menyatakan, di tiap kelas lokasi ujian, ada satu hingga dua orang yang absen.

“Secara umum, pelaksanaan SBMPTN lancar. Namun yang perlu dibenahi adalah masalah non teknis,” kata dia.

Ini karena sebelum dan sesudah pelaksanaan ujian, terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan. Banyak pengantar peserta SBMPTN menggunakan kendaraan pribadi untuk penjemputan.

“Kesannya, seolah-olah kemacetan ini disebabkan tiga PTN penyelenggara. Ke depan, kami perlu kerjasama dengan Polresta Malang karena terjadi kemacetan,” kata dia.

Sementara itu, peserta SBMPTN di Panlok 55 Malang masih ada yang mengikuti ujian keterampilan, Rabu (1/6).

“Peserta ujian keterampilan ini tidak hanya memilih PTN UM, tapi juga
PTN lain. Namun karena memilih ujian di Panlok 55, maka ujian keterampilan di UM,” kata Dr Sapto Adi MKes, Koordinator
Pelaksana SBMPTN Panlok 55 Malang.

Panitia masih melayani ujian keterampilan sampai, kamis (2/6).(vie)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.